SAMPIT – Tiga emak-emak alias ibu-ibu paruh baya terekam kamera mencuri emas di sebuah toko di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit. Aksi para ibu itu membuat pemilik toko merugi hingga Rp 60 juta. Para pelakunya masih bebas berkeliaran. Polisi masih memburunya.
Aksinya cukup profesional. Pemilik dan penjaga toko tak menyadari barang mereka dicuri. ”Saya tidak curiga sama sekali. Para pelaku layaknya seperti orang yang ingin membeli emas sungguhan,” kata Asmuni, pemilik toko saat dibincangi Radar Sampit, Jumat (19/10).
Dia menuturkan, awalnya dua pelaku datang untuk melihat-lihat dan mencoba gelang emas di dalam toko. Mereka terus bertanya untuk mengecoh kedua anak Asmuni yang pada saat itu sibuk melayani pelanggan lainnya.
Saat para penjaga toko itu sibuk, mereka beraksi. Gelang emas 999 seberat 100 gram itu diambil diam-diam. Seorang pelaku berperan menyelipkan emas itu di pinggang. Selanjutnya, datang pelaku lain yang tiba belakangan, menyambut gelang curian itu dan membawanya pergi. Mereka lalu menjauh dari toko itu setelah misinya sukses.
Perbuatan para pelaku baru terungkap ketika pemilik toko memeriksa kembali emas jualannya. ”Biasanya kami terus menghitung kembali emas yang kami pajang ketika para pengunjung pergi. Saat itu, gelang emas 999, kurang satu. Kami baru menyadari ada yang salah. Saat kami perhatikan di kamera CCTV, ternyata tiga ibu-ibu itulah pelakunya," ungkap Asmuni.
”Sudah saya laporkan ke polisi (Polsek Ketapang). Mereka akan mengejar tiga pelaku tersebut. Namun, mereka memerlukan rekaman CCTV untuk melihat kembali ciri-cirinya,” ujar Asmuni.
Peristiwa itu menyebar dengan cepat. Ratusan pengunjung di seputaran PPM berdatangan ingin mengetahui kejadian sebenarnya. Belum ada keterangan resmi pasti aparat terkait kasus pencurian tersebut. Namun, kabar pencuriannya menyebar di masyarakat. Foto aksi tiga wanita tersebut berseliweran di media sosial sepanjang hari, kemarin. (sir/ign)