PANGKALAN BUN - Guna mencegah terjadinya abrasi pantai di Desa Keraya, Kecamatan Kumai yang semakin parah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar memerlukan dana sekitar Rp 30 miliar untuk pembangunan break water (pemecah ombak).
Kabid Sumber Daya Air (SDA), DPUPR Kobar, Erdi Setiawan menyampaikan, break water untuk tahun 2019 mendatang telah dianggarkan sekitar Rp 500 juta dengan rencana panjang pemecah ombak 30 meter. Pemecah ombak tersebut rencana akan dibangun di daerah kritis abrasi.
“Anggaran segitu dapatnya sedikit saja, sekitar 30 meter saja,” ujarnya, Rabu (24/10) kepada Radar Pangkalan Bun.
Erdi melanjutkan, di sepanjang pesisir pantai Desa Keraya membutuhkan 1,2 kilometer pemecah ombak. Sehingga untuk membangun pemecah ombak tersebut memerlukan dana sekitar Rp 30 miliar. “Mudahan kita dapat bantuan dana dari provinsi dan pemerintah pusat,” harapnya.
Sebelumnya, Bupati Kobar Hj Nurhidayah menyampaikan, pembangunan sabuk pantai akan dikerjakan secara bertahap, mulai dari daerah yang terkena dampak paling parah dengan menggunakan APBD Kabupaten Kobar.
“Untuk tahun depan sudah kita anggarkan, semoga cepat terealisasi,”cetusnya. (jok/gus)