MUARA TEWEH – Cabang olahraga (cabor) Panahan melampaui ekspektasi dalam capaian perolehan medali pada Porprov XI Kalteng Tahun 2018 di Muara Teweh. Meski diawal merasa berat dengan menargetkan tiga medali emas, berkat kerja keras seluruh tim target bisa tercapai. Pencapaian luar biasa ini didapatkan para Srikandi di nomor Standar Bow Beregu Babak Aduan 40 Meter, Standar Bow
Perorangan 40 Meter, Standar Bow Perorangan 50 Meter.
Ketua Tim Panahan Kotim Sugianto mengaku pencapaian ini sangat memuaskan dan membanggakan. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki tim panahan Kotim, target tiga medali emas plus bonus tiga perunggu berhasil didapatkan.
“Di awal pembuatan target kita sempat ragu-ragu terlebih melihat kemampuan lawan yang diatas rata-rata. Tapi kita tetap percaya diri untuk tetap bermain lepas tanpa beban,” kata Sugianto disela pembagian medali, kemarin (25/10).
Kunci keberhasilan pemanah Kotim diakuinya karena bisa mengendalikan emosi saat bertanding. Padahal banyak faktor yang bisa memengaruhi emosi pemain selama pertandingan. Mulai jadwal yang padat plus cuaca yang begitu panas.
“Alhamdulilah semuanya berjalan baik. Dari semua kesempatan memanah kita sukses dan mampu memberikan yang terbaik dengan merebut tiga emas,” ucapnya.
Sugianto berharap dari keberhasilan cabang olahraga panahan bisa mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Meski tergolong sebagai olahraga baru diajang Porprov, panahan sudah bisa berprestasi dan membanggakan Kabupaten Kotim pada Porprov XI Kalteng Tahun 2018.
“Kami minta ada support lebih dari pemerintah daerah mulai dari peralatan maupun tempat latihan yang refresentatif. Apalagi tahun 2019 kita ditunjuk sebagai tuan rumah kejurda panahan,” kata Sugianto.
Selama ini, lanjutnya lokasi latihan menggunakan halaman Kantor Bupati Kotim. Lokasi itu juga tidak refresentatif dan dari sisi safety-nya tidak menjamin. Kedepan pihaknya mengusulkan pembuatan tempat latihan dibelakang gedung indoor di depan Stadion 29 November Sampit.
Untuk pembinaan kedepan, pasca Porprov ini para atlet akan diikutkan seleksi kejurnas yang digelar awal Desember di Jakarta. Dan juga melakukan sosialisasi terutama ke sekolah-sekolah. Pihaknya mengingkan pembinaan atlet dilakukan sejak usia dini. (viv/ton)
