PALANGKA RAYA – Upaya percepatan pembangunan sektor pertanian di Kalimantan Tengah telah dilakukan pemerintah melalui berbagai cara. Baik dalam peningkatan infrastruktur pertanian, maupun dalam upaya peningkatan produksi komoditas pangan strategis.
Asisten II Setda Kalteng Nurul Edy mengatakan, upaya khusus (upsus) telah dilakukan terhadap komoditas potensial. Pemerintah membagi pengembangannya dalam berbagai kategori, seperti upsus padi, jagung, dan kedelai (pajale). Kemudian upsus bawang dan cabai (babe), serta upsus indukan betina wajib bunting (siwab).
”Hasil teknologi pertanian ini dikembangkan untuk percepatan peningkatan. Tentu melalui upsus ini percepatan peningkatan produksinya diharapkan lebih cepat dan terarah,” katanya.
Pengembangan produk pertanian dilakukan pemerintah dalam berbagai perhitungan, khususnya dari angka ramalan (aram) yang merupakan perkalian dari luas panen dengan produktivitas per hektare.
Sementara itu, untuk komoditas peternakan, diupayakan dilakukan dalam skala yang lebih luas dan terpadu. Selain sapi, ketersediaan ayam potong dan telur juga terus mendapat perhatian dan ditingkatkan ketersediaannya.
”Tentu saja upaya peningkatan produksi ini tidak hanya difokuskan pada penambahan luas areal tanam, tetapi juga dilakukan terpadu dengan peningkatan produktivitas,” ucapnya.
Dia menegaskan, perhatian terhadap sektor peranian sangat intens. Tentu hal ini melalui dukungan berbagai program dan kegiatan yang telah difasilitasi pemerintah, baik melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau APBD.
”Selain program penambahan luas tanam, bantuan seperti alat dan mesin pertanian (alsintan) juga diberikan. Jadi, programya tidak hanya dari pemerintah daerah, tapi juga dari pemerintah pusat,” katanya.
Dia mengharapkan alsintan yang telah diterima petani dapat dimafaatkan untuk membantu peningkatan percepatan produksi komoditas pangan, terutama yang dikategorikan pangan strategis.
”Program dan bantuan sarana ini tujuannya untuk membantu semua pekerjaan sektor pertanian. Inilah kenapa kami ingin bisa dimanfaatkan keberadaannya untuk percepatan peningkatan produksi pangan,” pungkasnya. (sho/ign)