SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN
Senin, 29 Oktober 2018 09:09
Mungkin Mereka Tak Ingin Merepotkan Pemuda
Riskon Fabiansyah, Tokoh Pemuda di Kotawaringin Timur, Ketua DPD AMPI Kotim, Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia, Pemuda Pelopor Kewirausahaan 2009.(IST)

SEJARAH  mencatat keberadaan Bangsa Indonesia tak terlepas dari peran serta pemuda. Salah satunya dengan berdirinya Perkumpulan Boedi Oetomo tahun 1908. Puncaknya, ikrar bersama pemuda waktu itu:  Sumpah Pemuda 1928. Ikrar itu dibacakan oleh Bung Soegondo dan dijelaskan panjang lebar oleh Bung Moh Yamin pada saat Kongres ke II 28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta).

Satoe Nusa, Satoe Bangsa, Satoe Bahasa Yakni Indonesia. Tak ada lagi perbedaan suku, ras dan agama dan golongan. Semua Melebur menjadi satu kesatuan untuk Indonesia.

Kotawaringin Timur, salah satu kabupaten menjelma menjadi barometer eksistensi kepemudaan yang ada di Kalimantan Tengah. Ini ditandai dengan terpilihnya sosok perwakilan pemuda di tahun 2010 sebagai kepala daerah/ bupati. Bahkan dia masuk sebagai salah satu pemimpin termuda waktu itu. Supian Hadi namanya.

Banyak asa yang diselipkan pada sosok pemimpin tokoh muda Kotim itu ( Supian Hadi). Dengan latar belakang pemuda, dia diharapkan mampu membuktikan kepada masyarakat Kotim bahwa pemuda sudah selayaknya mendapatkan kepercayaan sebagai pemimpin daerah. Terbukti,  dengan terobosan-terobosan kebijakannya selama memimpin 2010 -2015.  Pada kesempatan ini tak cukup waktu untuk menguraikan satu persatu terobosan-terobosan kebijakan apa saja yang telah dia lakukan.

Pada tahun 2015 Supian Hadi, S.Ikom terpilih kembali sebagai bupati untuk kedua kalinya masa bakti 2015 – 2020. Bravo bapak! Bravo pemuda Kotim! Kesuksesannya sebagai pemimpin dengan terobosan-terobosan kebijakan yang diambil, tentu tak terlepas dari ketepatan menempatkan orang-orang sesuai dengan kompentensi di jajaran SOPD.

Demikian halnya  di bidang kepemudaan, dia menempatkan sosok yang PAS untuk memanagerialnya.  Salah satunya adalah Bung Najmi Fuadi. Sosok yang satu ini bukanlah orang baru di bidang kepemudaan di Kotim ini. Dia Mantan Ketua KNPI. Dikenal aktif di berbagai kegiatan kepemudaan. Di Era kepemimpinannya (Najmi), KNPI mampu mencapai era keemasannya. Tak kalah dengan para pendahulunya seperti Bung Thamrin Noor.  Benar kata pepatah yang mengerti pemuda tentu dari kalangan pemuda itu sendiri.  Jadi sangat tepat di era saat ini Bapak Supian Hadi memercayakan Bung Najmi Fuadi sebagai managerial kaum muda.

OKP (organisasi kepemudaan) sebagai wadah berhimpun para pemuda-pemudi perannya menjadi sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. OKP juga sebagai sumber daya yang dimiliki bangsa indonesia dalam menjaga harmoni keberagaman ide dan gerakan pemuda seperti yang telah dicontohkan para pejuang kemerdekaan di masa lalu.

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sebagai wadah berhimpun OKP, kehadirannya menjadi penyeimbang di antara harmoni perbedaan warna OKP yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Kehadirannya sekaligus sebagai laboratorium pemuda(i) yang di harapkan kelak akan memegang tongkat estafet kepemimpinan suatu daerah.

 Kabupaten Kotawaringin Timur ada  kurang lebih 54 OKP yang berhimpun di KNPI. Terdiri dari berbagai platform, mulai dari agama, nasionalis dan kedaerahan. Semua Melebur menjadi satu dalam wadah berhimpun yaitu KNPI.  Serta ada sekitar 20-an OKP yang kini masih eksis memberikan warna terhadap perkembangan kehidupan kemasyarakatan dan kepemudaan yang ada di Kotim. Di antaranya antara lain : PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah), Ikatan Pemuda Muhammadiyah, NA (Nasyiatul Asyiah), IPNU, IPPNU, GP. Ansor, Fatayat NU, PERADAH, PPMPAHK, BKPRMI, AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia), AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) dan lain-lain.

Menjadi tanya ??? mengapa hanya sekitar  50 persen  OKP yang masih eksis di Kotim. Banyak hal yang melatarbelakanginya. Di kesempatan lain saya akan mencoba mengupasnya karena keterbatasan waktu untuk menguraikan saat ini.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda  Kabupaten Kotawaringin Timur tahun ini menjadi momentum bersejarah bagi pemuda-pemudi di kabupaten kita tercinta ini. Bagaimana tidak, tahun  ini, Kotim di tunjuk sebagai tuan rumah puncak Peringatan Sumpah Pemuda ke-90 Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.

Acara diawali denganIkrar Bersama Anak Bangsadi Werra Ball Room, 27 Oktober 2018 malam. Kemudian dilanjutkan upacara peringatan Sumpah Pemuda Ke-90 keesokan harinya di Stadion 29 Nopember Sampit .

Kemeriahan peringatan hari sakral pemuda ini pun mendapat respons positif dari para pemuda-pemudi dari berbagai kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah. Ini ditandai dengan kehadiran bung dan bing dari kabupaten/kota Se-kalimantan tengah.

Pelaksanaan upacara puncak Sumpah Pemuda Ke-90 itu sendiri, sepertinya respons lain dari alam. Betapa tidak, upacara yang semestinya dilaksanakan di lapangan akhirnya harus bergeser ke dalam gedung dikarenakan hujan yang mengguyur Kota Sampit dan sekitarnya mulai dari pagi sampai siang. Kondisi cuaca yang kurang bersahabat tak mampu menyurutkan semangat para peserta dan undangan untuk mengenang hari sakral pemuda itu.

Kesakralan sumpah pemuda itu tidak serta-merta menjadi bagian positif dari eksitensi pemuda Kotim. Sebab, ada sebagian besar OKP yang tidak dilibatkan. Hampir  semua OKP tidak dilibatkan, termasuk AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia). Bahkan KNPI sendiri pun hanya sebagai pelengkap bumbu dalam peringatan hari besar pemuda tersebut. Mungkin dikarenakan “kue ulang tahunnya”  sudah dibuat dan tak ingin terlalu merepotkan para pemuda.

Hal itupun tak lantas menyurutkan semangat kami kaum muda untuk sekadar hadir dan ambil bagian dalam suksesi hari yang kami anggap Sakral yaitu “Sumpah Pemuda”.

OKP dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bisa dibaratkan seorang anak. Dan pemerintah daerah dalam tatanan bernegara ibaratkan orang tua. Adalah sebuah kewajaran ketika seorang anak mengingatkan orang tuanya sendiri ketika orang tuanya alpa. Karena saya yakin seyakin-yakinnya, tak ada orang tua di dunia ini yang tega menelantarkan dan melupakan anaknya. Dan betapa senang dan bangganya orang tua ketika melihat anaknya sukses dan bisa menjadi pemimpin yang teladan seperti orang tuanya.

Tulisan ini saya buat bukan untuk mengkritisi apa yang sudah terjadi, tetapi saling merefleksi agar ke depan bisa menjadi pengingat. Karena sepanjang perjalanan AMPI saat inipun tak ingin terlalu merepotkan pemerintah daerah yang sudah terlalu banyak PR (pekerjaan rumah) untuk mewujudkan masyarakat Kotim yang Sejahtera. Hidup pemuda Jaya Pemuda Indonesia.(Riskon Fabiansyah, Tokoh Pemuda di Kotawaringin Timur, Ketua DPD AMPI Kotim, Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia, Pemuda Pelopor Kewirausahaan 2009)

-          

 

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:59

Kakek Cabuli Bocah TK

<p><strong>SAMPIT </strong>&ndash; Tua-tua keladi makin tua makin jadi, peribahasa…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers