PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menuntut Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menggiatkan upaya promosi terhadap produk kerajinan yang dihasilkan masyarakat.
Pj Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan, apabila melihat secara menyeluruh, ada banyak kerajinan khas Kalteng yang punya nilai jual tinggi. Sebut saja kerajinan anyaman rotan, getah nyatu, kerajinan mandau, hingga benang bintik.
”Selain punya nilai jual, kerajinan ini kami tahu menjadi ciri khas daerah. Memang perlu pengembangan lebih lanjut dari segi promosinya," kata Fahrizal pada acara pelantikan pengurus Dekranasda Kalteng, Senin (29/10).
Saat ini, lanjutnya, kerajinan khas Kalteng sampai sekarang masih dilakukan dalam bentuk usaha mikro yang lingkupnya tidak begitu luas. Bahkan, di beberapa daerah, usaha ini masih dikerjakan orang tua yang belum terlihat generasi muda untuk menggeluti usaha kerajinan tersebut.
”Tidak ada minat dari yang muda untuk meneruskannya. Jika keadaan ini terus-menerus terjadi, akan secara perlahan warisan budaya kerajinan Kalteng akan punah," ucapnya.
Untuk itulah, peran Dekranasda Kalteng sebagai induk dan payung untuk membina pelaku usaha industri kecil menengah perlu peningkatan. Dengan demikian, ke depan, dengan upaya ini diharapkan dapat memacu untuk menghasilkan produk kerajinan yang berkualitas.
Fahrizal menyebutkan, keberadaan Dekranasda menjadi jembatan dalam meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha kerajinan di Kalteng. Mulai dari sisi pembinaan, pendamping, hingga pemasaran harus diperhatikan secara menyeluruh.
”Jadi, caranya itu bagaimana membuat produk tersebut punya kualitas. Nah, ini perlu diperhatikan kalau bicara soal nilai jual. Contohnya kerajinan batik khas Kalteng," ucapnya.
Dari semua kerajinan khas Kalteng, kata Fahrizal, hampir semua perlu peningkatan dari segi kualitas. Contohnya batik Kalteng dari segi motif sudah bagus, namun soal kerapian masih kurang.
Dia mengharapkan Dekranasda bisa memberikan pendampingan bagi para pengrajin batik. Apabila batik yang dihasilkan pengrajin punya kualitas tinggi, nilai jualnya juga akan tinggi.
”Dengan begitu, untuk ekonomi juga berdampak. Inilah kenapa semua perlu perhatian, tidak hanya batik tapi semuanya,” tandasnya. (sho/ign)