SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 13 November 2018 16:13
PERLU SIAGA!!! Curah Hujan Masih Tinggi
PERLAHAN: Warga melintas di ruas jalan yang tergenang air setelah diguyur hujan selama sebelas jam lebih, Senin (12/11).(DWI CIPTA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Sebelas jam lebih Kota Sampit dan sekitarnya diguyur hujan deras. Akibatnya, sejumlah titik terendam air. Bahkan, sebagian jalan yang tergenang, berubah menyerupai sungai. Permukiman warga juga ikut terendam. Aktivitas ekonomi dan pendidikan sebagian lumpuh karena bangunan yang kebanjiran.

Hujan terjadi sekitar pukul 21.00, Minggu (11/11), dan baru berhenti sekitar pukul 08.00, Senin (12/11). Sejumlah ruas jalan terendam dengan ketinggian air yang berbeda-beda. Di Jalan Nangka 1 misalnya, ketinggian air mencapai 10 centimeter lebih. Genangan air membuat pengendara harus berhati-hati melintas.

Pengamatan Radar Sampit, banjir dadakan terjadi karena drainase yang tak maksimal menampung limpahan air dalam jumlah besar. Selain itu, Sungai Mentaya juga kabarnya sedang pasang saat hujan deras menghujam Sampit.

Banjir di sejumlah lokasi menyulitkan warga beraktivitas. ”Saya sampai tidak bisa berjualan hari ini. Tempat jualan saya banjir,” ujar Emilia, pemilik Depot Rizky.

Menurut Emilia, banjir dadakan itu sudah terjadi sejak malam. ”Sekitar pukul 23.00 saya ke Pasar Subuh untuk membeli keperluan warung. Kondisi pasar sudah banjir. Selain itu, Jalan Kalimantan, Jalan MT Haryono, juga banjir,” ujarnya.

Banjir dadakan yang merendam permukiman juga membuat warga lainnya harus kerja keras saat dini hari. Yuni Pratiwi, misalnya, banjir setinggi lebih dari 10 centimeter merendam rumahnya. ”Sekitar jam dua subuh saya harus memindahkan kasur di kamar ke ruang tengah,” katanya.

Leny, ibu rumah tangga yang bermukim di Tidar juga tak luput dari banjir. ”Sudah tak terhitung berapa ember saya menguras air yang masuk rumah,” katanya.

Amelda, pelajar SMA di Sampit mengaku kesulitan menuju sekolah karena banyak jalan yang banjir. ”Tadi saya harus nyeker dulu lepas sepatu. Kalau dipasang bisa basah sepatu saya. Belum lagi tadi sempat macet juga menuju sekolah karena banyak genangan banjir dan memang harus berhati-berhati berkendara," ujar Amel.

Taufik, driver ojek online, mengatakan, halaman depan rumahnya hingga ke jalanan di Jalan Christopel Mihing juga tergenang air. Menurutnya, ruas jalan itu mendadak jadi sungai dalam semalam sejauh dua kilometer.

”Untung rumah saya agak tinggi. Kalau rendah, sudah tenggelam lantainya, karena di jalanan sudah jadi sungai akibat hujan lebat," ujarnya.

Genangan air juga membuat proses belajar mengajar di sekolah terhenti total. Pelajar yang gedung sekolahnya kebanjiran, dipulangkan lebih awal. Yayasan Pendidikan Nurul Ummah di Jalan Suprapto, misalnya, terpaksa meliburkan siswanya di awal pekan tersebut.

Amalia, guru di sekolah itu mengatakan, sebanyak 13 ruangan kelas terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 30 centimeter. ”Yang terendam semua ruang kelas, kecuali ruangan guru. ”Libur hanya satu hari saja. Insya Allah siswa kembali ke sekolah lagi Selasa (13/11),” katanya.

Ruang kelas yang terendam banjir, lanjut Amalia, membuat 390 siswa terpaksa diliburkan. Murid TK dan PAUD dipulangkan lebih awal, khawatir mereka sakit karena terlalu lama terkena air. Menurutnya, banjir parah itu juga pernah terjadi tahun 2015 silam.

Banjir juga membuat aktivitas SMK Negeri 4 di Jalan HM Arsyad diliburkan. Menurut keterangan mahasiswa yang tengah melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah itu, aktivitas belajar dihentikan dan peserta didiknya dipulangkan. Air menggenangi halaman depan koperasi. Hampir semua bangunan tergenang air.

”Semua siswa-siswi dipulangkan. Mahasiswa PPL juga dipulangkan karena banjir," ujar Tiara, mahasiswi STIKIP Muhammadiyah, Sampit.

 Siaga

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan, curah hujan bakal turun merata di seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Namun, intensitasnya sedikit lebih rendah. Meski begitu, masyarakat diharapkan siaga.

”Selama tiga hari ke depan ini masih turun hujan. Kondisi ini merata di Kalteng. Untuk daerah yang intensitas hujannya paling tinggi di daerah Sampit," katanya.

Nur mengatakan, meski hujan tidak terlalu deras, jika durasinya panjang, bisa menyebabkan banjir. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat membersihkan drainase agar ketika hujan datang, air bisa langsung mengalir ke sungai.

”Masyarakat harus bersiap. Saya imbau agar segera membersihkan drainase. Itu solusi sementara untuk mengatasi dan mengantisipasi banjir," katanya.

Kepala UPTD Pemeliharaan Drainase dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotim Mochammad Djuniadi mengatakan, pihaknya sudah berusaha melakukan pemeliharaan drainase dengan rutin di setiap ruas jalan protokol dan sungai di Kota Sampit. Namun, ada berbagai kendala sehingga aliran air tak lancar dan menimbulkan genangan air.

”Kami sudah berusaha melakukan normalisasi dan pemeliharaan di ruas jalan protokol, misalnya Jalan MT Haryono,” kata Djuniadi, Senin (12/11). Upaya itu memang membuahkan hasil. Genangan air tak seperti sebelumnya karena air mengalir dengan lancar.

Djuniadi menambahkan, standar saluran primer harus memiliki ketinggian minimal 4 – 6 meter. Apabila kurang dari itu, drainase tak akan mampu menampung debit air yang masuk apabila diguyur hujan dengan durasi yang lama.

”Saluran primer memang sudah memenuhi standar, tetapi memang kami punya kendala. Ada beberapa saluran primer dan drainase yang sangat dangkal, sehingga tidak dapat menampung debit air yang masuk. Jadi, sebaik apa pun drainase dalam kota tidak akan bisa mengatasi genangan yang ada jika saluran primer atau penampungan drainase skala yang lebih besar tidak maksimal," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, kendala lain yang dihadapi, di antaranya, masih banyak gorong-gorong yang dibangun puluhan tahun silam sudah tenggelam dan usang. ”Semakin bertambah tahun jalan semakin meninggi, sementara gorong-gorong itu lama-lama tenggelam dan harus dibangun gorong-gorong baru," jelasnya.

Djuniadi menuturkan, tidak lancarnya aliran air juga disebabkan adanya bangunan kayu yang didirikan di pinggiran sungai, sehingga terjadi penyumbatan dan mempersempit jalan aliran air.

”Sampit memiliki tiga jalur arah keluarnya air sampai ke muara sungai, di antaranya Sungai Sei Mentawa, kedua arah Masjid Jami, dan ketiga arah jembatan Inhutani. Kendalanya, masih banyak bangunan kayu di pinggir sungai yang mempersempit air sungai. Bahkan, kebiasaan masyarakat pun masih banyak yang membuang sampah rumah tangga ke sungai dan itu semakin memperparah penyumbatan," ujarnya.

Menurut Djuniadi, titik genangan banjir tidak hanya berada di Jalan A Yani saja, tetapi di Jalan MT Haryono dan Jalan Anggur. Genangan itu muncul karena drainase tidak mampu menampung debit air yang masuk.

Kepala Dinas PUPR Kotim Haji Machmoer menegaskan, pihaknya sudah berusaha mengelola drainase, sehingga jalan protokol bisa terhindar dari genangan banjir. Selain itu, pembangunan drainase juga akan dilakukan melalui program multiyears dengan dana sebesar Rp 56 miliar.

Pihaknya akan fokus membangun drainase di Jalan MT Haryono dan Jalan Ahmad Yani. Jalan Ahmad Yani rencananya akan menjadi land mark Kota Sampit. ”Kami sudah mempersiapkan pekerjanya dan sekarang sudah tahap lelang. Insya Allah Januari nanti sudah mulai," ujar Machmoer.

Selama proses pembangunan drainase, dia meminta maaf kepada semua pihak karena  akan berdampak pada kelistrikan dan jalur sepadan jalan. Hal itu juga sudah disosialisasikan kepada masyarakat yang terdampak proyek tersebut.

”Kami sudah melakukan sosialisasi kepada semua pihak yang membangun rumah, pagar, pertokoan, di jalur sepadan jalan agar melakukan pembongkaran. Jika tidak bisa, kami siap membantu pembongkaran," tandasnya. (rm-96/hgn/ron/sir/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers