SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 15 November 2018 14:54
WADUH GAWAT..!! Rumah Sakit Bisa Kebanjiran Lagi

Normalisasi Terkendala Proyek Pembangunan

PENGERUKAN: Alat berat dikerahkan untuk mengeruk Sungai Mentawa, Rabu (14/11). Hal itu merupakan salah satu upaya meminimalisasi terjadinya banjir dadakan di wilayah perkotaan.(HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Banjir dadakan berpotensi kembali terjadi di RSUD dr Murjani Sampit. Pasalnya, normalisasi saluran air di kawasan itu sulit dilakukan karena terkendala pembangunan proyek yang tengah berjalan.

”Memang di sana banyak siring yang roboh, tetapi untuk Jalan Batu Berlian (samping RSUD, Red) belum bisa dilakukan normalisasi karena masih ada pengerjaan proyek pembangunan gedung rumah sakit. Dikeruk pun percuma. Material reruntuhan akan turun lagi ke drainase,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Bidang Pemeliharaan Drainase dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotim Mochammad Djuniadi, Rabu (14/11).

Meski demikian, menurutnya, drainase di depan rumah sakit itu, yakni di Jalan HM Arsyad, sudah dilakukan normalisasi, sehingga bisa mengurangi banjir akibat penyumbatan air.

Sebelumnya diberitakan, banjir di RSUD dr Murjani Sampit bisa membahayakan keselamatan pasien. Petugas rumah sakit harus bersusah payah membersihkan ruangan setelah banjir surut. Di sisi lain, rumah sakit kebanggaan Kotim itu masih rawan terendam air apabila curah hujan tinggi.

Direktur RSUD dr Murjani Sampit Denny Muda Perdana mengatakan, ada beberapa ruangan yang tergenang air setelah diguyur hujan pada Minggu (11/11) malam hingga Senin (12/11), di antaranya poli bedah, rehab medik, ruang laboratorium, dan ruang operasi.

Khusus untuk kamar operasi, apabila tidak segera disterilkan dengan standar tertentu, operasi tidak dapat dilakukan. ”Jika dipaksakan, akan berisiko infeksi terhadap pasien dan berbahaya untuk keselamatannya,” kata Denny, Selasa (13/11) lalu.

 

Prioritaskan Normalisasi

Sementara itu, sebanyak 64 petugas PUPR diprioritaskan melakukan pembersihan dan normalisasi drainase. Hal itu untuk mengantisipasi banjir seiring tingginya curah hujan belakangan ini.

”Kami sudah berusaha mengantisipasi dan meminimalisir banjir. Petugas yang terdiri dari  8 grup saya fokuskan membersihkan drainase, karena saat musim penghujan, pemeliharaan drainase yang terpenting,” kata Mochammad Djuniadi kepada Radar Sampit di Sungai Mentawa.

Dia menegaskan, pemeliharaan drainase rutin dilaksanakan setiap hari. Bahkan, saat musim hujan, petugas bercebur ke sungai membersihkan gulma dan rerumputan, serta sampah yang menumpuk agar aliran air lancar.

Kemarin, petugas telah membersihkan aliran sungai di Jembatan Sei Mentawa, sungai di dekat Pasar Kramat, dan Jembatan Patah. Dilanjutkan lagi pemeliharaan di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Kapten Mulyono.

Djuniadi menuturkan, kerawanan banjir masih menjadi pekerjaan rumah bagi pihaknya. Pasalnya, masih banyak bangunan kayu yang dibangun di atas garis sepadan sungai, sehingga mempersempit airan air.

”Masyarakat merasa tanahnya kurang, lalu membangun di atas aliran sungai. Padahal itu bisa menghambat air mengalir. Belum lagi masyarakat yang terbiasa membuang sampah rumah tangga ke sungai. Tidak heran dari wilayah yang permukaan tanahnya rendah, air bisa cepat meluap ke jalan,” jelasnya.

Menurut Djuniadi, ada beberapa titik lokasi yang rawan banjir dadakan. Di antaranya, di Jalan A Yani, Anggur, Batu Berlian, HM Arsyad, dan beberapa ruas jalan di sekitarnya.

”Air itu selalu menuju muara sungai, apalagi hujan yang terjadi cukup lama pada Minggu malam sampai Senin pagi itu. Tak akan cukup drainase menampung debit air yang masuk, Belum lagi air berlomba-lomba keluar menuju muara sungai dari arah yang berbeda,” ujarnya.

Dia menjelaskan, wilayah di sepanjang Jalan HM Arsyad merupakan dataran rendah, sehingga setiap kali hujan deras dengan durasi lama, genangan air pasti terjadi. ”Jalan HM Arsyad itu sudah kami normalisasi, tetapi memang tak akan bisa dihindari karena lokasinya termasuk dataran rendah,” ujarnya.

Meski demikian, dia mengatakan, genangan banjir tahun ini dengan tahun sebelumnya sudah mengalami penurunan. Hal itu berkat pengalihan arah air.

”Coba bandingkan saja tahun ini dengan tahun lalu. Meskipun hujan deras, genangan banjir bisa cepat surut. Salah satunya Jalan MT Haryono yang sebelumnya langganan banjir, sekarang dari arah masuk MT haryono kami buat bendungan dari kayu untuk menahan agar debit air tidak masuk seluruhnya melewati Jalan MT Haryono dan dialihkan menuju Bundaran Polres menuju Jalan A Yani dan belok menuju Rumah Jabatan Bupati. Keluar menuju Jalan Pemuda ke arah saluran primer,” tandasnya. (hgn/ign) 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers