PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) menebar 30 ribu bibit ikan jelawat ke sejumlah danau di Kabupaten Pulang Pisau dan Gunung Mas.
Kepala DKP Kalteng Darliansjah mengatakan, 30 ribu ikan jelawat telah terlebih dahulu disebar ke Danau Batu di Desa Sigi, Kecamatan Kahayan Tengah, Pulang Pisau. Untuk wilayah Gunung Mas akan disebarkan di DAM Gohong Rawi Desa Tumbang Bunut, Kecamatan Rungan dengan jumlah yang sama.
”Untuk di Gunung Mas, rencananya 29 November ini. Kemudian awal Desember ada lagi dan itu ke Danau Pesu, Kabupaten Pulang Pisau sebanyak 30 ribu ekor,” katanya, Kamis (22/11).
Bukan tanpa pertimbangan pemerintah memilih ikan jelawat dibandingkan jenis ikan lain. Selain karena ikan endemik maupun lokal di perairan umum Kalteng, ikan jelawat juga bernilai ekonomis tinggi dan mempunyai gizi tinggi. Soal pengembangan, juga dirasa tidak masalah karena ikan ini mudah beradaptasi dan berkembang biak di lingkungan danau.
Dipilihnya Danau Batu untuk pertama kali disebar bibit ikan Jelawat pun karena minat dan partisipasi dari masyarakat dalam memelihara danau tersebut. Apalagi di sekitar Danau tersebut ada kelompok nelayan Maju Bersama yang nantinya bisa memanfaatkan bibit ikan jelawat untuk peningkatan perekonomian.
”Panjang ikan jelawat dapat mencapai maksimal 100 cm dengan berat sekitar 10 kilogram per ekor, dapat hidup di pH air 5-7 ppm, dan suhu sekitar 25-37 derajat celcius. Hal itulah yang membuat pentingnya terus menerus ditebar di sungai maupun danau yang ada di Kalteng,” tuturnya.
Dia menambahkan, penebaran puluhan ribu bibit jelawat tersebut bukti wujud ataupun realisasi dari kebijakan pemerintah, khususnya dari segi perekonomian. Pihak DKP Kalteng sendiri diperintahkan Gubernur untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan, sekaligus mengoptimalkan dan meningkatkan upaya pengawasannya.
”Pada dasarnya, tujuan pemerintah menebar bibit ikan ini agar berdampak pada peningkatan gizi masyarakat dan peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya petani maupun nelayan yang ada di sekitar penebaran bibit,” pungkasnya. (sho/ign)