PALANGKA RAYA – Api mengamuk dua kali dalam sehari di Kota Palangka Raya, Jumat (23/11). Salah satunya menghampiri kantor Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Palangka Raya di Jalan Tjilik Riwut, Jumat (23/11). Tiga bangunan lain di dekatnya juga ikut ludes.
Peristiwa itu membuat panik warga. Apalagi kebakaran terjadi tepat di seberang markas besar Polda Kalteng. Api dapat dipadamkan sekitar satu jam setelah petugas pemadam mengepung kobaran api yang melalap bangunan bercat kuning tersebut. Puluhan petugas dan beberapa armada pemadam bahu membahu menggempur api.
Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Berkas dan dokumen penting partai diperkirakan habis terbakar. Diduga api berasal dari warung tepat di samping kantor partai berlambang pohon beringin itu. Warung itu ditempati Tari dan keluarganya.
Tari mengatakan, saat kejadian, dia dan keluarganya berada di luar warung. Saat itu dia melihat asap mengepul dan api langsung berkobar. Cepatnya api membesar membuat mereka tak sempat menyelamatkan harta bendanya.
”Semua berlangsung cepat. Saya juga tidak tahu api dari mana, karena saat itu di luar. Api memang muncul dari ruang tengah. Ketika itu sudah penuh asap dan api cepat berkobar,” ujar Tari yang masih syok akibat kejadian itu.
Korban lain, Minda, mengatakan, api berasal dari warung yang berdempetan dengan kantor Golkar. Kobaran api yang cepat membesar, membuatnya tak sempat menyelamatkan banyak barang. Hanya komputer dan sepeda motor yang berhasil diamankan dari amukan api.
Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar saat di lokasi kebakaran mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran tersebut. Sejumlah saksi akan diminta keterangan.
”Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Tidak ada yang melihat asal api dan penyebab pastinya. Kami akan lakukan olah TKP,” pungkasnya.
Lilin Picu Api
Sekitar sepuluh jam sebelum amukan api di kantor DPD Golkar Palangka Raya, musibah kebakaran juga menimpa masyarakat di kawasan Pelabuhan Rambang, Jalan Riau, sekitar pukul 01.30 WIB. Warga gempar dan berlarian keluar rumah. Diduga api berkobar dari lilin di kediaman Masrani. Enam bangunan ludes jadi arang.
Tak banyak harta benda milik korban berhasil diselamatkan. Kerugian ditaksir sekitar Rp 200 juta, terdiri dari tiga rumah, gudang sembako, warnet, dan kios bensin. Berkat kesigapan petugas pemadam, api berhasil dilokalisir sehingga tak merembet ke lokasi lain.
Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar melalui Kapolsek Pahandut AKP Sony Rizky Anugrah mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan peristiwa tersebut. Berdasarkan informasi dan keterangan saksi, api dari rumah Masrani. Di lokasi itu tidak ada aliran lsitrik dan setiap hari menggunakan lilin.
Di lokasi kejadian, Dadi Gunawan, warga sekitar, mengatakan, hanya sedikit harta benda warga berhasil diselamatkan. ”Api cepat membakar rumah. Untung dekat sungai, sehingga tidak sulit mencari air,” ujarnya.
Aakibat kejadian itu, sembilan kepala keluarga dan 22 jiwa kehilangan tempat tinggal. Para korban untuk sementara mengungsi di tempat keluarga mereka. (daq/ign)
