PANGKALAN BUN - Mobil Toyota Kijang Krista warna biru metalik milik Setiyo Wahono (48) warga Desa Nanga Mua, Kecamatan Arut Utara (Aruta), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), yang terbakar pada Sabtu (24/11). Penyebabnya, korsleting sistem kelistrikan di kendaraan tersebut.
Diketahui pula bahwa saat berhenti di depan toko elektronik di kawasan Jalan Sukma Aria Ningrat, mobil bernopol H 8894 VW masih dalam keadaan menyala. Pemilik sengaja tidak mematikan mesin karena menganggap hanya turun sebentar untuk membeli voucher televise berbayar di toko bercat putih itu.
Kasatreskrim Polres Kobar AKP Tri Wibowo mengungkapkan bahwa pada awalnya mobil tersebut berfungsi normal seperti biasanya. Akan tetapi, saat ditinggalkan dan diparkir di depan toko elektronik itu diketahui mesin dalam keadaan hidup, hingga terjadi kebakaran.
“Memang sengaja ditinggalkan dalam keadaan mesin hidup di parkiran, karena dipikirnya cuma sebentar beli voucher di toko itu,” ujar Tri, Minggu (25/11).
Meski memastikan kejadian itu akibat korsleting listrik, Tri Wibowo belum mengatahui secara pasti sumber percikan api pada kendaraan tersebut. “Untuk sumber api masih belum kita ketahui, karena sebelum ke toko, korban juga sempat isi bahan bakar di SPBU,” katanya.
Seperti diketahui bahwa satu unit mobil jenis Kijang Krista terbakar di pinggir jalan Sukma Aria Ningrat, Kelurahan Baru, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kobar, Sabtu (24/11). Mobil sejuta umat bernopol H 8894 VW itu diketahui milik Setiyo Wahono (48), warga Desa Nanga Mua, Kecamatan Arut Utara (Aruta).
Lokasi kejadian yang berada di kawasan pusat ekonomi di Pangkalan Bun itu lantas membuat geger para pengguna jalan. Selain membuat macet, puluhan atau bahkan hingga ratusan warga berkerumun di sekitar lokasi kejadian. Epat unit pemadam di turunkan oleh Dinas Satpol PP dan Damkar Kobar. Meski taka da korban jiwa dalam kejadian itu, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kepada Radar Pangkalan Bun Setiyo Wahono menuturkan, sebelum kejadian ia memarkirkan mobilnya di depan elektronik didekat TKP. Dia sengaja mampir ke toko tersebut karena ingin membeli voucher telivisi berbayar. Belum sempat membayar voucher , ia mendengar suara warga di luar ramai berteriak memberitahukan bahwa mobilnya mengeluarkan asap.
“Saya beli voucher di dalam, tahu-tahunya ada yang teriak ada mobil terbakar, saya keluar ternyata mobil saya sudah mengeluarkan asap,” ujar Setiyo.
Menurutnya keberangkatannya ke Pangkalan Bun dengan tujuan utama untuk mengantar istrinya berobat.
“Selanjutnya saya kemudian membeli gas elpiji 12 kilogram disebuah swalayan. Kemudian membeli voucher televisi,” jelasnya.
Setiyo juga terheran-heran dengan kejadian itu. Padahal sejak berkendara dari rumah hingga sampai ke Pangkalan Bun, kondisi mobil tidak menunjukkan terjadinya masalah. Semua berfungsi dengan baik. “Anehnya kenapa tiba-tiba bisa terbakar, sepengetahuan saya semuanya normal,” terangnya. (jok/sla)