PANGKALAN BUN – Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Kalteng masih memantau kawasan Sungai Arut yang berada di wilayah Kelurahan Mendawai dan Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) meski sepekan berlalu buaya yang menghebohkan warga belum juga tertangkap.
Kepala SKW II BKSDA Kalteng Agung Widodo menuturkan, buaya yang sempat menghebohkan warga bantaran Sungai Arut pada Senin (19/11) lalu, sempat muncul kembali pada Selasa (20/11) sekitar pukul 21.00 WIB di Pos Polair Polres Kobar.
“Sempat muncul lagi keesokan malamnya, tapi setelah itu tidak ada muncul lagi hingga sekarang,” ujar Agung, Senin (26/11) kepada Radar Pangkalan Bun.
Upaya penangkapan buaya untuk memudahkan proses translokasi dilakukan dengan pemasangan perangkap apung disertai umpan bebek hidup.
“Sebenarnya bagus pakai umpan hewan yang sudah mati, tapi kita gunakan bebek hidup untuk menarik buaya masuk ke dalam perangkap,” tandasnya.
Agung mengimbau kepada warga bantaran Sungai Arut untuk tetap waspada dalam beraktivitas. Selain itu bila warga melihat kemunculan buaya tersebut diminta segera melaporkan kepada pihak BKSDA agar segera ditangani.
“Warga masih belum berani beraktivitas, karena masih takut buaya bisa muncul kapan saja, kita juga belum bisa memastikan buaya itu sudah menjauh dari pemukiman warga atau belum. Dan sebaikan bila ada yang melihat segeralah melapor sehingga kita bisa bertindak,” pungkasnya. (jok/sla)