PANGKALAN BUN – Apes, kata yang tepat disematkan pada Sabarudin alias Udin Pocong (37), warga Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan ini. Residivis ini kena batunya. Tangan kiri dan kakinya patah setelah terjatuh dari lantai dua masjid Sirajul Muhtadin, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Rabu ( 28/11) sekitar pukul 02.30 WIB.
Belakangan diketahui bahwa Udin Pocong diduga berniat menggasak barang berharga di salah satu masjid ikonik di Pangkalan Bun itu. Namun sebelum niat itu terlaksana, residivis ini jatuh dari lantai dua masjid di dekat Pasar Indrasari itu. Semua itu dipastikan setelah pihak pengurus masjid melihat rekaman CCTV di masjid tersebut.
Dari pemutaran ulang rekaman CCTV itu, Udin Pocong diduga masuk melalui tangga depan masjid dan masuk melalui sela-sela bagian atas pagar yang terkunci dan ditutup dengan kawat. “Pagar lantai atas terkunci dan sepertinya dia masuk memanjat karena badannya kecil, jaketnya juga ada kita temukan di atas,” ungkap H. Bastami, Pengurus Masjid Sirajul Muhtadin.
Bastami juga menuturkan bahwa saat itu pengurus masjid (marbot) tiba sekitar pukul 02.30 WIB dengan maksud bersiap-siap untuk membangunkan warga untuk salat subuh. Namun dia dikagetkan dengan adanya sesosok pria yang kesakitan dan merintih meminta tolong di dalam masjid.
“Jelas ini mengherankan, ini orang masuk dari mana? Semua pintu dan jendela terkunci. Setelah kami tanya ngakunya habis kecelakaan dan diantar temannya ke sini (masjid),” ujar Bastami.
Merasa curiga, Bastami kemudian mengecek rekaman CCTV. Dari situlah disimpulkan bahwa Udin Pocong diduga ingin mencuri barang berharga di masjid tersebut.
Dalam rekaman CCTV Udin Pocong terjatuh dari lantai 2 masjid dengan ketinggian mencapai 6 meter itu sekitar pukul 01.57 WIB. Udin jatuh dalam posisi terduduk dengan posisi tangan kiri menahan lantai. Akibatnya tangan kiri, kaki kiri mengalami patah tulang.
“Dia mencoba ke bawah karena di atas tidak ada apa-apa, kemungkinan dia meniti pagar dan terjatuh,” katanya.
Tak ingin dia kabur, pengurus masjid mengamankannya di pos penjagaan. Setelah pagi pihak masjid menghubungi aparat Polsek Arut Selatan untuk mengamankannya.
“Alasannya tidak masuk akal, kalau mau salat pun orang biasanya ambil wudhu bebas, salat bisa di teras Masjid yang luas, kalau sudah masuk masjid dalam keadaan terkunci pasti ada niat lain, semoga dengan kejadian ini bisa membuatnya sadar,” katanya.
Usai kejadian itu Udin Pocong dikembalikan ke pihak keluarga karena dalam keadaan sakit dan tidak cukup bukti untuk diproses lebih lanjut. Atas kejadian ini, pihak masjid Sirajul Muhtadin akan memperketat keamanan tempat ibadah itu dan menambah kemera CCTV pada sudut yang belum terpantau. (jok/sla)