PANGKALAN BUN - Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah menegaskan bahwa Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Kobar harus tersalurkan tuntas ke masyarakat miskin. Anggaran yang mencapai Rp 10,7 miliar itu diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
“Harapan saya semoga dengan adanya program BPNT ini masyarakat Kobar di pelosok perdesaan bisa terbantu,” katanya usai rapat koordinasi dan evaluasi program BPNT di Aula Kecamatan Arsel, Selasa (4/12).
Selain itu, lanjutnya, kepada seluruh kades, lurah, dan camat agar membantu pendataan warganya yang kurang mampu agar tidak ada lagi warga miskin yang tertinggal karena belum terdaftar.
Seperti diketahui bahwa bantuan pangan non tunai merupakan salah satu program nasional yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Bantuan pangan ini diberikan untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga penerima manfaat dan memberikan nutrisi yang lebih seimbang secara tepat sasaran dan tepat waktu.
Sasaran dari program ini adalah keluarga miskin untuk itu diharapkan program ini bisa dimaksimalkan dan benar-benar bisa menyentuh warga miskin yang ada di kabupaten Kotawaringin Barat sehingga mereka benar-benar bisa merasakan manfaat dari program tersebut
Sementara itu Kadis Sosial Kabupaten Kobar Akhmad Yadi mengatakan bahwa sampai tahun 2018 ini jumlah warga penerima manfaat BPNT di Kabupaten Kobar sebanyak 8163 warga.
“Jumlah tersebut masing-masing mendapat Rp 110 ribu per bulan. “Jadi kalau diuangkan seluruhnya Rp 10.775.160.000,” ungkap Yadi. (sam/sla)