PANGKALAN BANTENG - Banjir kembali terjadi di kawasan pertanian padi di Desa Marga Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng. Sekitar 62 hektare lahan tanaman padi terendam air luapan Sungai Dendang yang mengalir di pinggir kawasan penghasil pangan bagi warga desa setempat, Rabu (5/12).
Informasi yang dihimpun, luapan sungai terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Selasa (4/12) malam. Akibatnya debit air Sungai Dendang meningkat hingga akhirnya meluap karena melebihi kemampuan daya tampungnya. Imbasnya puluhan petani di desa tersebut harus siap merugi akibat ancaman gagal panen.
Pantauan Radar Pangkalan Bun lokasi yanga biasanya terlihat petak-petak sawah kini hanya tampak genangan air dan sejumlah tanaman peneduh serta pondok-pondok petani yang tampak masih berdiri. Diluar itu tanaman padi milik puluhan ratusan petani yang ditanam di awal musim tanam Oktober-Maret lalu terendam air.
Sulaiman, salah satu petani mengatakan bahwa selain terendam air banyak tanaman padi yang tercabut karena terbawa arus. “Padi rata-rata berusia sekitar satu hingga dua bulan. Banyak yang tercabut dan berpindah dari tempat tanamnya,” ujarnya, Rabu (5/12)
Menurutnya luapan sungai masih menjadi ancaman bagi pertanian mereka saat hujan ekstrem terjadi. “Hujannya semalam suntuk, jadi debit air meningkat drastis dan meluap ke lahan pertanian,” terangnya.
Hal serupa juga dikatakan Parlan, menurutnya nyaris seluruh kawasan teredam air. Kerugian petani akibat kejadian itu sudah didepan mata. “Rata-rata biaya yang dikeluarkan petani mulai dari menggarap lahan, benih, biaya tanam dan pengeluaran lainnya sekitar Rp 4 juta. Setiap petani mendapat jatah lahan sekitar sepermepat hektare,” terangnya.
Sekretaris Desa Marga Mulya, Edi Priyono membenarkan hal tersebut. Menurutnya luapan Sungai Dendang selama ini memang masih menajdi ancaman serius bagi para petani. “Kalau luapan kecil-kecilan mungkin masih tahan, tapi ini nyaris seluruh kawasan terendam,” terangnya.
Pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Kobar bisa segera turun tangan terkait hal tersebut. Menurutnya selain pelebaran alur Sungai Dendang, peninggian tanggul diharapkan bisa dilakukan. Selain itu kelanjutan nasib para petani juga harus mendapat perhatian. “Keinginan petani agar tanggul dipinggir sungai itu ditinggikan lagi sekitar satu atau sampai dua meter untuk mencegah luapan air sungai,” harapnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Kabupaten Kobar Kamaludin mengatakan bahwa para petani tidak perlu khawatir. Karena kawasan tersebut masuk dalam asuransi pertanian.
“Tim kami (dinas) sudah meluncur ke sana (Marga Mulya) untuk memastikan kejadian itu. Dan sepengetahuan kami pertanian di sana masuk dalam asuransi pertanian di Jasindo,” ungkapnya.
Kamaludin juga menjelaskan bahwa tim yang datang ke lokasi sekaligus melakukan verifikasi untuk kepastian pengajuan klaim asuransi pertanian. “Kalau masalah penyediaan benih tanaman padinya kita siap, namun kita upayakan dulu terkait asuransi pertaniannya. Karena informasi yang masuk hampir keseluruhan kawasan itu terendam,” pungkasnya. (sla)