SAMPIT – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara H Asan mengimbau masyarakat Kotawaringin Timur dan sekitarnya waspada. Pasalnya, beberapa hari ini rawan terjadi angin puting beliung yang bisa memporak-porandakan Kotim, terutama di Kota Sampit.
Kepala BMKG Stasiun Bandara H Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan, angin puting beliung berpotensi terjadi di mana saja. Termasuk, di wilayah Kalimantan Tengah.
”Meskipun Kalteng kini memasuki musim penghujan, tak lantas membuat angin puting beliung enggan mampir,” ujarnya, Jumat (7/12).
Dia menuturkan, sehari sebelumnya (6/12) sempat terjadi puting beliung di Kabupaten Seruyan. Sejumlah warga sempat mengabadikan angin yang berputar-putar di langit Seruyan. Selain itu, terjadi juga pusaran angin di atas Danau Sembuluh. Namun, itu bukan termasuk angin puting beliung.
Nur Setiawan menjelaskan, angin puting beliung yang tertangkap kamera warga merupakan skala kecil. Berbeda dengan yang terjadi di Bogor, Jawa Barat.
”Peristiwa di Bogor itu puting beliung juga. Tapi karena lintasannya melewati permukiman, jadi dampaknya lebih nyata,” ujarnya.
Kendati demikian, Nur meminta masyarakat tak perlu khawatir berlebihan. Hanya saja, hal ini penting diketahui agar lebih waspada terutama saat beraktivitas di luar rumah. Justru yang perlu disikapi adalah kerawanan pohon tumbang dan banjir.
”Semoga menjadi perhatian agar pohon-pohon yang rawan tumbang di wilayah permukiman atau tepi jalan raya agar dipangkas guna meminimalisasi dampak yang ditimbulkan,” kata Nur.
BMKG merilis, Kotim dan sekitarnya masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan juga akan berpotensi disertai angin kencang dan petir.
”Melihat berita angin puting cukup mengerikan. Jadi takut juga kalau keluar rumah apalagi saat hujan,” kata Erna, warga Baamang.
Warga berharap kejadian seperti di Bogor tidak terjadi di Kotim. Demikian halnya dengan banjir, meski di sejumlah wilayah sudah mulai terendam air, seperti di Kabupaten Lamandau dan Kotawaringin Barat. (oes/ign)
