PANGKALAN BUN – Ribuan masyarakat Kotawaringin Barat tumpah ruah memadati Kawasan Bundaran Pancasila dan Jalan HM Rafi’i, Pangkalan Bun, Minggu (9/12) pagi. Mereka bukan berunjuk rasa, atau mengikuti acara car free day (hari bebas kendaraan) seperti biasa. Kali ini penarik perhatian mereka adalah gelaran Marunting Fashion Carnaval 2018.
Mereka antusias menyaksikan 40 performer yang menggunakan aneka kostum unik dan menarik serta memanjakan mata dalam karnaval yang digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) itu.
Sebelum dimulai, para peserta dikumpulkan di bundaran Pancasila sesuai dengan nomor urut masing-masing. Mereka secara bergiliran tampil di hadapan pengunjung acara fashion akbar dengan aneka tema pertama di Pangkalan Bun itu.
Jalan aspal di kawasan itu seketika berubah menjadi arena catwalk para peserta yang berlenggak-lenggok. Tak hanya itu peserta juga tak malu untuk beraksi, ber atarkasi sesuai dengan tema kostum yang mereka kenakan.
Seperti peserta dengan nomor urut 22, dengan tema kostum bunga Raflesia atau bunga Bangkai. Dengan kostum dominan berwarna merah, putih, dan hijau itu dia sempat beratraksi di depan dewan juri, dengan kostum yang tidak ringan dia sempat melompat dna beberapa kali beputar dengan lincahnya. Tak ayal dengan aksi itu dia mendapat juara dalam kategori best performance (penampilan terbaik).
Rahmawati, salah satu penonton mengatakan bahwa acara semacam ini sudah lama dinanti oleh warga Kobar. Dan ternyata pemerintah menangkap kerinduan masyarakat akan acara spektakuler tersebut.
“Baru pertama kali digelar, tapi sudah sangat menghibur. Semoga tahun depan bisa makin meriah lagi. Dan yang terpenting adalah pengaturan penonton dan juga jalur yang dijadikan arena catwalk para peserta,” katanya.
Penonton lainnya Salimna mengatakan bahwa event semacam ini layak menjadi agenda tahunan. Dan menjadi salah satu bagian dari acara pariwisata Kobar. Menurutnya masyarakat rindu dengan kegiatan yang bisa menjadi sarana masyarakat untuk menumpahkan semua ide dan kreativitas mereka.
“Kerinduan masyarakat selama ini terbayar sudah, memamng masih sedikit pesertanya. Namun seperti kata ibu Nurhidayah (bupati) tadi saat sambutan, acara ini sangat layak menjadi salah satu agenda wisata wajib di tahun-tahun mendatang. Semoga Dinas Pariwisata bisa menangkap peluang ini dengan baik,” harapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kobar Wahyudi mengatakan bahwa dalam gelaran pertama ini masih banyak kekurangan. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan agar penyelenggaraan selanjutnya menjadi lebih baik.
“Ini yang pertama di Kobar, kekurangan saat pelaksanaan akan menajdi bahan evaluasi bagi kami,” katanya.
Namun, lanjut Mantan Kepala Bappeda ini, antusiasme masyarakat dan peserta untuk menyukseskan gelaran ini menjadi salah satu motivasi Dinas Pariwisata untuk lebih matang lagi dalam menggarap potensi-potensi wisata yang ada di Kobar.
“Kita tidak bisa berpuas diri, tahun depan kita akan laksanakan lebih baik lagi,” ucapnya optimis. (sla)