\PALANGKA RAYA – Untuk kesekian kalinya, kecelakaan lalu lintas berdarah lagi-lagi terjadi diruas jalur “Tengkorak” jalan Tjilik Riwut kilometer 31, arah Kota Kasongan dari Palangka Raya. Kondisi korban kecelakaan kali ini, satu tewas di tempat dan satu kritis.
Korban tewas, Sanusi (61) warga Jalan Karya Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, yang berprofesi sebagai buruh dan petani. Dirinya tewas mengenaskan dengan kondisi kaki kanan patah, kepala berdarah dan tulang dada retak.
Sedangkan korban kritis, bernama Tuas (52), warga Jalan Taking Emang, Kasongan Baru, Kelurahan Katingan Hilir, Katingan. Pria bergelar S-2 dan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Depag di Katingan ini mengalami luka parah, dibagian wajah dan kepala.
Kini, kasus kecelakaan sesama pengendara sepeda motor ini masih ditangani Sat Lantas Polres Palangka Raya.
Informasi dihimpun, saat kejadian, Sanusi mengendarai motor Vega KH 6725 AM dan Tuas memacu kendaraan Supra X bernopol KH 3990 NO. Insiden tabrakan keras terjadi tepat pukul 07.00 WIB, Minggu (9/12) kemarin. Akibat peristiwa itu pula kedua kendaraan rusak parah dan sudah diamankan kepolisian.
Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar melalui Kasat Lantas AKP Anang Hardyanto mengungkapkan, korban kritis sudah dirujuk ke IGD Rumah Sakit dr Doris Slyvanus. ”Benar, ini satu MD dan satu kritis. Yang MD pengendara Yamaha dan kritis pengendara Supra,” ujarnya.
Anang melanjutkan, berdasarkan pengakuan para saksi di lokasi, sebelum kejadian pengendara Vega meluncur dari arah kota Palangka Raya menuju arah Kasongan. Sedangkan, pengendara Supra dari arah Tangkiling menuju arah Palangka Raya. Tepat di lokasi kejadian, korban yang tewas berkeinginan menyeberang dan saat bersamaan motor Supra melaju hingga menabraknya.
Kemudian, kecelakaan pun tak terhindarkan. Kedua pengendara terpental, dan salah satunya langsung tewas di tempat.
Sementara itu, Kapolsek Bukit Ipda Arif Dani Susanto juga mengatakan, dirinya mengenal betul korban tewas tersebut. Arif menyebutkan, Sanusi merupakan buruh bangunan dan juga petani. Diungkapkannya, sebelum tewas pada kejadian tersebut, ia dikenal memiliki jiwa sosial tinggi dan sering kali membantu membangun tempat ibadah. Bahkan sebelum kejadian itu, sempat mengantar istrinya ke pasar.
”Beliau tokoh di sekitar tempat tersebut, dan kejadiannya tidak jauh dari rumah almarhum. Baik orangnya dan kejadian ini pun tidak menyangka. Berdasarkan keterangan saksi, bahwa sudah memberikan tanda menyeberang, tetapi tetap ditabrak hingga tewas di tempat,” pungkasnya.(daq/gus)