ARUT UTARA – Bajir yang terjadi tidak hanya mengancam harta benda dan menimbulkan kerugian materi cukup besar. Kesehatan warga yang terdampak banjir juga patut menjadi perhatian.
“Saat banjir mulai merendam pemukiman, maka sejumlah penyakit mulai mengancam warga terdampak,” ungkap dr Fachrudin, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kobar, Selasa (11/12).
Untuk itu pihaknya mengintruksikan Puskesmas Arut Utara untuk bersiaga untuk menangani kemungkinan munculnya sejumlah penyakit yang dapat menyerang warga secara bersamaan.
“Diare, penyakit kulit bisa gatal-gatal dan sejenisnya (dermatitis), dan juga sangat mungkin leptospirosis. Khusus penyakit ini (leptospirosis) penyebaran bisa terjadi melalui kencing dan kotoran tikus. Karena saat banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri,” katanya.
Saat ini secara umum Puskesmas Arut Utara selalu siaga 24 jam, fasilitas kesehatan tingkat pertama itu juga bersiap menjadi posko kesehatan bagi korban banjir yang sakit.
“Kunjungan ke rumah-rumah yang terdampak banjir sudah dilakukan, dan seluruh petugas kesehatan kita minta selalu siap, dan tidak diizinkan keluar wilayah bila bukan untuk urusan darurat,” tegasnya.
Koordinasi antar petugas kesehatan yang berada di desa seperti Pustu, Poskesdes dan Polindes juga dilakukan. Begitu juga dengan pemberitahuan melalui radio Puspa FM milik Puskesmas.
“Tim Promkes juga menyebarkan informasi dampak banjir dan PHBS via radio Puspa 105,2 FM milik Puskesmas dan juga ikut memantau ketinggian air,” pungkasnya. (sla)