NANGA BULIK – Kegaduhan dengan adanya temuan blangko KTP-el dalam karung yang tercecer membuat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) lebih waspada terhadap aksi pemalsuan dan penyalahgunaan.
Saat dikonfirmasi di ruang kerjanya kemarin (13/12), Kepala Disdukcapil Kabupaten Lamandau Budi Prastowo mengaku bahwa pihaknya sejak awal sudah sangat tertib administrasi.
"Sesuai ketentuan, KTP- el yang sudah tidak terpakai hasil perubahan status, alamat, dan lainnya, akan ditarik, dan diganti yang baru. KTP yang sudah tidak terpakai tersebut akan langsung dipotong salah satu sudutnya," terangnya.
Menurutnya, KTP-KTP yang sudah terpotong tersebut akan dipacking dan dibawa ke pusat, jika sudah terkumpul dalam jumlah cukup banyak.
Pantauan koran ini, kemarin sudah ada sekitar 2.000-an blangko KTP-el yang telah dipotong dan dipacking, siap di kirim ke Jakarta.
"Jumlah penduduk Lamandau relatif belum banyak, namun tetap kami antisipasi. Dan semua pegawai telah diberi arahan agar penyalahgunaan KTP bisa dihindari. Karena kits sadari, jelang pemilu seperti ini kesalahan atau keteledoran sedikit saja bisa berakibat fatal," imbuhnya.
Ditegaskan, bahwa KTP yang sudah dipotong salah satu sudutnya pada dasarnya sudah tidak berlaku lagi. Sehingga tidak bisa disalahgunakan oleh orang lain.
Mencermati beberapa kejadian yang menimpa Dukcapil seperti OTT pungli, pemalsuan KTP-el di pasar pramuka, calo KTP-el, penjualan blangko di toko online, KTP-el dibuang di Pondok Kopi Jakarta.
Dirjen Dukcapil juga telah menginstruksikan kepada Disdukcapil di seluruh Indonesia untuk mengecek blangko baru, terpakai, rusak, serta sisanya agar dijaga dan diamankan.
Lalu, KTP-el yg sudah jadi tapi belum didistribusi agar segera distribusikan. Dan, KTP-el yang rusak untuk segera dipotong dan disimpan yang rapi, serta waspada pungli dan calo. (mex/fm)