SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Jumat, 14 Desember 2018 17:55
Pemkab akan Bahas Penutupan Jalan
MELINTAS : Para pengguna jalan Pangkalan Bun-Kolam masih boleh melintas di jalur tersebut meski surat keputusan penutupan sudah berlaku sejak 10 Desember lalu.(GUSTI HAMDAN/RADAR PANGKALAN BUN)

KOTAWARINGIN LAMA – Rencana penutupan total jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) oleh  Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang telah dijadwalkan mulai tanggal 10 Desember lalu belum dilaksanakan. Pengguna jalan masih bebas melintasi jalur tersebut, Kamis (13/12).

Terkait hal itu Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kobar Hermon F Lion mengatakan bahwa masyarakat diminta menunggu. Pemkab akan mencarikan solusi terbaik atas rencana tersebut.

“Mohon ditunggu dulu karena kita akan diskusi dengan sejumlah pihak. Karena waktu yang diminta untuk melaksanakan penutupan cukup panjang, jangka waktunya setahun itu,” ujarnya, Kamis (13/12).

 Dalam pertemuan yang sedang direncanakan itu, hermon menjelaskan bahwa akan mengundang berbagai pihak termasuk juga pelaksana kegiatan pembangunan jembatan layang tersebut.

“Nanti kita akan ada pertemuan dan kita carikan solusinya seperti apa. Kalau memang harus setahun dan kita tidak boleh meminta pengurangan atau tak bisa ditawar lagi maka harus dicarikan juga alternatifnya,” terangnya.

Hermon menjelaskan bahwa penanganannya berbeda dengan pengerjaan jalan yang terdahulu. Karena saat ini permintaan dari Pemprov harus ditutup total maka penanganannya juga akan berbeda.

“Kalau pembangunan terdahulu itu cukup mudah karena kita tutup untuk kendaraan yang besar. Kalau ini kan rencananya mau ditutup total, jadi kita tunggu saja seperti apa hasil rapatnya nanti,” katanya. 

Dilain pihak Anggota DPRD Kobar Bambang Suherman meminta agar Dinas PUPR Kalteng mempertimbangkan ulang keputusan penutupan jalan tersebut. 

“Kami minta agar Dinas PUPR Provinsi Kalteng untuk mempertimbangkan lagi mengenai penutupan jalan  Pangkalan BUN- Kotawaringin Lama itu,” katanya. 

Pihaknya berharap ada jalur alternative yang bisa digunakan masyarakat bila penutupan jalan itu benar-benar dilakukan. Menurutnya pengalaman dari pembangunan jembatan layang pada tahun 2014 lalu, kontraktor juga membuatkan jalan alternatif agar kendaraan kecil bisa melintas. 

“Pembuatan jalan alternatif juga bisa. Tidak mesti harus ditutup total. Termasuk masyarakat bakal patuh dan berhenti saat ada kendaraan proyek sedang bongkar muatan,” harapnya. 

Sementara itu arus lalu lintas kendaraan di jalan poros antar kabupaten itu mulai mengalami penurunan jumlah, terutama kendaraan roda empat akibat adanya dua titik genangan air merendam jalan tersebut, Kamis (13/12) 

“Kendaraan masih boleh melintas, tapi saat ini ada banjir di dua lokasi. Airnya terus meninggi makin luas areal genangannya. Mobil travel dan pribadi masih bisa lewat, sedangkan sepeda motor alangkah baiknya naik getek, meski banyak juga yang nekat lewat dan bisa lolos, tapi tidak sedikit yang mogok bahkan ada yang jatuh kedalam air,” ungkap Saruni, warga Kolam yang hari itu melintas di jalan tersebut. 

Hal yang sama juga dikatakan Nur, menurutnya belum ada tanda-tanda penutupan jalan tersebut. Dan dia berharap jangan sampai ada penutupan total. “Kalau bisa jangan ditutup total, kalaupun terpaksa lebih baik dibuatkan jalur alternative terlebih dahulu,” harapnya. 

Tokoh masyarakat Kotawaringin Lama Nasrudin mengatakan bahwa rencana penutupan jalan selama setahun ini akan berdampak pada perekonomian masyarakat 

“Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama satu-satunya akses transportasi yang ada dan ini merupakan urat nadi perekonomian masyarakat, jadi harus dipikirkan dan dicarikan solusi  agar saat proyek berlangsung, akses jalan tetap terbuka seperti pekerjaan pembangunan jembayan sebelumnya,” kata Nasrudin. 

Menurutnya jika penutupan total dilakukan maka dampak nyata didepan mata adalah naiknya harga sembako dan sayur-sayuran serta kebutuhan lainnya akibta bertambahnya biaya transportasi. (gst/rin/sla)

 

 


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers