PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran berkomitmen terus memberikan bantuan kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Banyak pedagang kecil yang terjerat utang dengan rentenir, dengan bunga yang relatif besar untuk modal usahanya. Akibatnya, dari hasil usaha mereka, sebagian digunakan untuk membayar utang.
”Untuk itu, pada 2019 mendatang, menganggarkan dana untuk pelaku UMKM di daerah ini. Saya berharap pada 2019, paling lambat 2020 akhir, tidak ada lagi pedagang atau UMKM di Kalteng yang terjerat utang dengan rentenir,” katanya, kemarin.
Hal ini penting diperhatikan, karena pelaku usaha yang terjerat utang dengan rentenir akan sulit berkembang. Hasil usahanya sudah pasti tidak akan maksimal, karena sebagian besar untuk membayar utang.
”Ya, ini sebetulnya merupakan salah satu bentuk peningkatan ekonomi. Kami mulainya dari masyarakat. Dari situ nanti secara perlahan akan berdampak bagi daerah. Yang pasti, urusan kesejahteraan ini kami akan pikirkan pelaku UMKM,” katanya.
Apalagi, lanjutnya, pada 2021 mendatang, pengerjaan multiyears contract atau kontrak tahun jamak sudah selesai, sehingga diharapkan pihaknya bisa lebih besar lagi menaruh dana di bank untuk para UMKM. Dengan dana tersebut, diharapkan dapat menimbulkan pertumbuhan ekonomi baru di daerah.
Langkah ini sekaligus mengurangi ketergantungan daerah terhadap sumber daya alam (SDA) sebagai peningkatan ekonomi, sehingga sektor yang lainnya, termasuk UMKM harus terus ditingkatkan. Dia menilai, masih banyak potensi yang masih bisa digali, pangsa pasarnya ada, dan sejumlah produk yang dihasilkan di daerah ini tidak kalah dengan daerah lainnya.
”Sumber peningkatan ekonomi di Kalteng ini beragam, tidak hanya dari SDA. Itulah yang nanti digali. Tapi, inikan bicara perhatian pemerintah. Nah, inilah kenapa perlu bantuan di bidang yang potensial tersebut,” tuturnya. (sho/ign)