SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Jumat, 28 Desember 2018 10:55
Hanya 23 Ekor yang Berhasil Dilakukan IB

Program Upsus Siwab Terkendala Hewan yang Tidak Dikandang

LAKUKAN : Petugas lapangan Upsus Siwab dari DPKP Kabupaten Gumas dibantu pemilik ternak, melakukan inseminasi buatan terhadap hewan sapi di Desa Sepang Kota, Kecamatan Sepang, belum lama ini.(DPKP GUMAS FOR RADAR SAMPIT)

KUALA KURUN – Tahun 2018, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menargetkan 50 ekor sapi masuk dalam upaya khusus sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab). Ini merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH).

”Pelaksanaan upsus siwab ini baru kita laksanakan pada November 2018 lalu. Dari target 50 ekor, yang efektif dilakukan Inseminasi Buatan (IB) hanya 23 ekor,” ucap Kepala DPKP Kabupaten Gumas Kardinal melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Yuliana Elisabet kepada Radar Sampit, Kamis (27/12) pagi.

Sapi tersebut tersebar di tiga kecamatan, yakni Mihing Raya sebanyak sembilan ekor, Sepang 11 ekor, dan Kurun tiga ekor. Ketiga daerah ini dipilih karena memang cukup banyak ternak sapi, dan pemiliknya pun banyak yang mau, khususnya untuk sapi betina.

”Untuk tahun 2018, karena IB dilaksanakan pada Bulan November, sehingga pemeriksaan kebuntingannya baru dilakukan Bulan Januari 2019 mendatang. Jadi buntingnya nanti pada 2019 mendatang,” tuturnya.

Dalam pelaksanaan program upsus siwab tersebut, terkendala hewan ternak yang masih dilepas dan tidak dikandangkan, sehingga kesulitan untuk pengamatan siklus estrus atau birahi. Padahal dalam melakukan IB, harus tepat waktu dalam diberikan suntikan hormon, dirangsang, dan disinkronisasi.

”Untuk siklus estrus atau birahi sapi, hanya berlangsung selama satu hari. Apabila sudah birahi, maka harus segera dikawinkan. Jika tidak, maka kita harus menunggu selama 21 hari lagi, baru muncul birahi dari hewan sapi tersebut,” terangnya.

Di samping itu, lanjut dia, DPKP juga terkendala petugas lapangan upsus siwab yang keberadaannya tidak ada di kecamatan, sehingga harus menunggu petugas dari kabupaten yang turun ke lapangan.

”Saat ini, kita memiliki empat orang petugas IB dan satu orang petugas pemeriksaan kebuntingan (PKB),” ujarnya.

Dia menambahkan, di tahun 2019, apabila ada program upsus siwab tersebut, tetap akan dilaksanakan, namun dipercaya tidak akan maksimal, karena semakin banyak hewan ternak dari dana aspirasi yang harus didistribusikan, dan adanya pelaksanaan vaksinasi terhadap hewan ternak milik masyarakat.

”Meski demikian, kita tetap akan berusaha untuk menyukseskan program upsus siwab tersebut,” tandasnya. (arm/yit)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers