KOTAWARINGIN LAMA – Sepasang suami istri di Dusun Makarti Jaya (Despot), Desa Riam Durian Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) nyaris terpanggang hidup-hidup setelah tersambar api dari bocornya gas elpiji di dapur tempat usahanya. Meski selamat, Sri Mulyadi (45) dan Wiji Lestari (37) mengalami luka bakar cukup parah di kaki dan tangannya, Kamis (27/12).
Informasi yang dihimpun, api berasal dari kebocoran gas elpiji yang tersambar api di tungku masak tradisional di dapur tempat tinggal mereka. Kebocoran diduga akibta kurang sempurnanya pemasangan regulator kompor gas dengan lubang nosel tabung gas.
Tia Rosali Saputri (17), anak korban mengatakan bahwa insiden yang meninpa kedua orang tuanya itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Seperti biasa, kata Tia, setiap pagi aktivitas ibunya memasak air dan makanan untuk keperluan pribadi dan juga berjualan di warung.
“Saat kejadian saya masih beres-beres tempat tidur di kamar dan terdengar suara ibu memanggil bapak untuk membetulkan kepala (katup pengaman) tabung gas yang tidak mau sempurna tersambung ke regulator sehingga ada gas yang keluar (bocor),” tuturnya.
Selanjutnya tambah Tia, sang bapak (Sri Mulyadi) saat itu berusaha memperbaiki katup pengaman tabung gas melon tersebut, sementara ibunya masuk ke kamar mandi. Tetapi sampai beberapa saat kemudian upaya itu tidak berhasil, bahkan gas yang keluar dari tabung semakin besar.
Masih dari cerita Tia, untuk menahan atau mengatisipasi hal yang tidak diinginkan, bapaknya merendam tabung gas ke dalam tong air yang ada di depan kamar mandi. Tetapi tindakan Mulyadi itu, justru memicu api dari tungku kayu yang sedang merebus air menyambar gas yang sudah menyebar akibat kebocoran tersebut.
“Tungku kayu bakar itu jaraknya sekitar tiga meter dari tong air,” katanya.
Dengan cepat api membesar, suami istri ini lantas berteriak minta tolong. Api dapat segera dipadamkan berkat bantuan tetangga korban yang saat itu cepat memberi pertolongan.
“Disiram air apinya tidak padam, kemudian coba dengan handuk yang dibasahi juga belum mampu, akhirnya saya mengambil ambal dan setelah dibasahi langsung saya bekapkan ke sumber api itu dan berhasil. Sementara yang lain membasahi atap dan dinding rumah supaya tidak tersambar api,” kata Suko, salah seorang tetangga korban yang berada di lokasi kejadian.
Kades Riam Durian, H. Rowandi membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan bahwa saat ini kedua korban dirawat di rumah sakit Citra Husada Pangkalan Bun.
“Sebelumnya kedua korban tersebut dibawa ke Puskesmas Riam Durian dan dirujuk ke RSUD Sukamara dengan pertimbangan alternatif karena jalan Pangkalan Bun-Kolam terputus akibat terendam banjir,” katanya.(gst/sla)