PANGKALAN BUN - Masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Arut dan Sungai Lamandau kini mulai wasapada. Pasalnya selama kurun waktu dua pekan terakhir, debit air di kedua sungai besar tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Meski terendam, kawasan tersebut aman dari kemunculan buaya mengingat lokasi tersebut bukan menjadi habibat hewan buas itu.
Seperti yang terjadi di jalan Ir. Wisman, Tatas, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan. Beberapa pekarangan rumah warga mulai terendam air dari sungai Arut. Kedalaman bervariasi, namun rata-rata ketinggian telah mencapai mata kaki orang dewasa.
Warga sekitar Supiana mengatakan, hujan yang terus terjadi beberapa hari terakhir ini membuat perkarangan rumahnya mulai dibanjiri air luapan sungai Arut. Kenaikan debit air tersebut dirasakan sejak, Sabtu (22/12) lalu.
“Bahkan rumah tetangga ada pekarangannya dengan bibit cabai dan jahe terendam air, kejadian ini selalu terulang tiap tahunnya,” ujar Supiana, Kamis (27/12).
Kepala Seksi Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Pahrul Laji mengatakan bahwa peningkatan debit air itu dikarenakan adanya intensitas hujan yang cukup tingi, sehingga terjadi luapan.
“Kenaikan debit air itu terjadi secara perlahan, kami tetap memantau apabila ketinggian tiba-tiba naik maka kita aakan segera lakukan upaya darurat. Mengingat banjir yang terjadi di hulu sungai Arut yang berada di Kecamatan Arut Utara hingga kini belum surut,” tuturnya.
Berdasarkan catatan BPBD Kobar, ada terdapat beberapa desa dan kelurahan di kawasan hilir Sungai Arut dan Sungai Lamandau yang patut bersiaga, diantaranya Kelurahan Baru, Raja, Mendawai, Raja Seberang, Mendawai Seberang, Desa Kumpai Batu Bawah, Tanjung Terantang dan Tanjung Putri.
“Apabila terjadi banjir sewaktu-waktu, kami mengimbau masyarakat segera melapor ke kepala desa dan lurah setempat atau hubungi kami. Karena berdasarkan pantauan di lapangan, peningkatan debit air Sungai Arut mencapai 20 sampai 30 persen dari kondisi normal, namun demikian belum ada yang menggenangi rumah warga,” pungkasnya. (jok/sla)