PANGKALAN BUN- Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat mendapatkan Piala Adipura kategori kota kecil terbersih. Penghargaan ini merupakan yang ke-12 secara beruntun yang diterima Pangkalan Bun sejak tahun 2006 silam.
Penghargaan di bidang kebersihan dan penataan lingkungan hidup ini diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya, kepada Bupati Kobar Hj Nurhidayah di Auditorium Dr Soejarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Selatan, Senin (14/1).
Usai acara tersebut Nurhidayah mengatakan bahwa penghargaan yang diterimanya hari ini merupakan hasil kerja keras dari tim Adipura kabupaten dan juga dukungan dari seluruh masyarakat.
“Ini tidak terlepas dari kerja keras tim adipura dan dukungan masyarakat. Memang sekarang ini tantangannya cukup berat, tapi Alhamdulillah, akhirnya kita mampu mendapatkannya lagi untuk yang ke dua belas kalinya,” ujar Bupati.
Dalam usaha mempertahankan penilaian Adipura ini, sambung Bupati, salah satunya adalah mendukung program nasional mengurangi sampah plastik, dan juga menampilkan kearifan lokal dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup.
“Kita mendukung program nasional mengurangi sampah plastik, kemudian juga mengedepankan kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan. Kita menghijaukan dan membudidayakan lagi tanaman-tanaman terutama yang selama ini sudah mulai langka di daerah kita,” ungkapnya.
Bupati mengakui tingkat kesulitan untuk mendapatkan Adipura ini setiap tahunnya selalu berbeda dan proses penilaian yang dilakukan sangat ketat. Oleh karena itu selain melakukan beberapa program prioritas pembangunan lingkungan, Pemkab Kobar juga menerapkan beberapa strategi guna menumbuhkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk terlibat aktif dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan.
“Strategi ini tidak lain untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat dengan beberapa gerakan yang dilakukan, seperti Jum’at bersih. Dimana setiap hari Jum’at kita melakukan gotong-royong bersama, dan ini akhirnya menimbulkan kesadaran masyarakat untuk bisa sama-sama menjaga lingkungan,” tutur Nurhidayah.
Sementara itu Pj Sekretaris Daerah Kobar Suyanto mengatakan raihan penghargaan adipura ini adalah keberhasilan pemerintah daerah, DPRD serta seluruh masyarakat Kobar. Suyanto melanjutkan, jika ke depan pemerintah daerah akan terus melakukan penguatan pengelolaan persampahan.
“Pengelolaan persampahan selain menjadi indikator dalam raihan penghargaan Adipura, juga menjadi satu dari tiga belas indikator untuk memperoleh dana insentif daerah,” kata Suyanto.
Tiga belas kriteria kinerja itu salah satunya mengenai pengelolaan persampahan, hal ini cukup krusial karena keberhasilan dalam pengelolaan persampahan juga akan berdampak terhadap reward dari pemerintah pusat berupa dana insentif daerah.
Kepala DLH Kobar Bambang Djatmiko mengatakan, penyambutan Adipura akan dilakukan Rabu (16/1) pagi.
“Kita siapkan penyambutan piala adipura di Bandara Iskandar pada hari rabu (16/1) pagi. Selanjutnya kita adakan acara seremoni di Kantor Bupati Kobar dan pemberian tali asih kepada petugas kebersihan. Selanjutnya mengarak piala adipura keliling Kota Pangkalan Bun sampai Kumai,” jelasnya.
Adipura merupakan salah satu penghargaan pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diberikan kepada kabupaten atau kota yang dinilai berhasil dalam mengelola kebersihan dan lingkungan secara berkelanjutan.
Ada dua aspek utama yang mendasari penilaian Adipura. Pertama, meliputi kondisi fisik yaitu kebersihan dan keteduhan lingkungan. Kedua, kondisi non fisik yaitu mengenai institusi, manajemen, dan daya tanggap dalam mengelola lingkungan. Dengan prinsip utamanya melakukan pelibatan aktif masyarakat dalam peningkatan pemahaman dan kesadaran dalam melakukan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. (rin/sla)