PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengingatkan semua jajaran di pemerintahannya untuk memperkuat komitmen penggunaan anggaran. Komitmen itu berkaitan dengan percepatan pembangunan yang saat ini sudah masuk tahun ketiga.
Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan, di antaranya e-Planning untuk membantu mengontrol data perencanaan pembangunan daerah, kemudian e-Budgeting untuk mendukung sistem penyusunan anggaran, dan yang paling penting yakni e-Controlling untuk pengendalian kegiatan.
”Artinya, sekarang sudah mulai melangkah ke tahun keempat pemerintahan kami. Hanya satu yang perlu diperhatikan soal program kegiatan ini, yakni soal penggunaan anggaran. Itu saja yang menjadi kunci semuanya,” katanya usai pelaksanaan kick off penandatangan kontrak pengadaan barang dan jasa pemerintah secara kolektif tahun anggaran 2019, Kamis (17/1).
Mengenai penggunaan anggaran, Sugianto meminta bantuan Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Provinsi, Kabupaten dan Kota, untuk ikut mengontrol. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kalteng juga diharapkan mengontrol temuan yang berpotensi merugikan negara.
Menurutnya, untuk melakukan pengawalan dan pengamanan proyek strategi yang dijalankan pemerintah, tentu harus dikawal lembaga berwenang, sehingga program tersebut berjalan baik dan lancar, serta serapan anggaran juga meningkat.
”Kalau tidak salah, tahun 2017 kemarin sempat ada temuan sekitar Rp 4 miliar lebih. Kepala dinas bersangkutan saya panggil untuk segera mengembalikan kelebihan anggaran itu. Seperti inilah yang saya minta, agar ada kontrol yang membantu pemerintah,” ucapnya.
Sugianto menegaskan, banyak hal yang masih perlu diperhatikan di provinsi ini. Pembangunan di semua bidang, baik itu infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan masih harus dipacu. Karena itu, dengan telah dilaksanakannya Kick Off tersebut, diingatkan agar proses pengadaan barang dan jasa secepatnya dimulai.
”Intinya, kita harus menjaga penggunaan anggaran supaya betul-betul berguna untuk pembangunan dan masyarakat. Karena secara keseluruhan masih banyak sektor yang perlu dikembangkan lagi,” pungkasnya. (sho/ign)