PANGKALAN BUN- Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah siapkan anggaran hingga Rp 20 miliar untuk mendukung pembangunan waterfront city di kawasan Sungai Arut Kelurahan Mendawai, Kabupaten Kobar. Rencananya anggaran miliaran rupiah itu akan keluar di tahun 2020 mendatang.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, pembangunan waterfront city ini berdekatan dengan kampung pelangi di Kelurahan Mendawai dan merupakan kombinasi bagus untuk menunjang wisata di Kota Pangkalan Bun.
“Pembangunan waterfront city ini sebagai bentuk penataan pinggir sungai agar tidak terlihat kumuh. Dukungan untuk pengembangan kawasan ini bakal kita siapkan. Pemprov Kalteng akan menganggarkan Rp 20 miliar untuk tahun 2020 mendatang,” katanya, Minggu (27/1).
Menurutnya penganggaran terpaksa mundur tahun depan karena segala macam kebutuhan belanja pembangunan daerah di tahun 2019 ini sudah diketok. Sehingga yang ada tidak bisa diotak-atik lagi.
“Pembangunan waterfront city dilakukan secara berkelanjutan. Dan Pemkab Kobar sudah mengawalinya dan kini siap dimanfaatkan masyarakat,” jelasnya.
Menurut Sugianto pembangunan waterfront city ini perlu dilanjutkan karena selain untuk wisata juga bisa menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar. Terutama bagi mereka yang berjualan makanan dan minuman disekitar lokasi untuk memnuhi kebutuhan para pengunjung.
“Kebetulan saya hari ini (kemarin) berkunjung ke Kobar. Saya sendiri sambil olahraga sore dan mampir melihat pembangunan waterfront city ini. Suasanaya enak, saya juga makan tahu campur bersama istri dan Bupati Kobar. Tempatnya bagus dan cocok untuk tempat wisata,” ungkapnya.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, pembangunan waterfront city dimulai tahun 2018 dan baru terlaksana sekitar 200 meter. “Pembangunan kita lanjutkan tahun ini. Kita bangun secara bertahap karena anggaran juga kita bagi untuk program pembangunan lainnya,” kata Nurhidayah.
Dengan dukungan Pemprov Kalteng pihaknya berharap pembangunan waterfront city bisa lebih cepat selesai dan manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat.
“Kita ingin tata bantaran sungai supaya tidak kumuh. Ini juga upaya pengembangan wisata baru di dalam Kota Pangkalan Bun,” pungkasnya. (rin/sla)