SAMPIT – Badan Pusat Stastistik (BPS) Kabupaten Kotim melaksanakan pelatihan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2019 di Sampit, Sabtu (2/2). Pelatihan dibuka oleh Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah Yomin Tofri.

Yomin Tofri mengatakan, selama ini BPS sudah melaksanakan Susenas selama lebih dari lima dekade. Selama itu pula BPS berhasil membuktikan bahwa data Susenas memiliki informasi yang komprehensif yang berkaitan dengan keadaan sosial-ekonomi masyarakat Indonesia.

Dikatakannya, data Susenas ini sangat diperlukan dalam proses perencanaan, monitoring, evaluasi program, dan juga dimanfaatkan oleh sejumlah institusi dan organisasi internasional sebagai referensi dan sumber data untuk berbagai analisis pembangunan.

”Untuk menyukseskan Susenas yang akan kita laksanakan pada Maret mendatang tentunya menjadi tantangan bagi kita semua. Untuk itu kita berharap semua petugas susenas dapat melaksanakan dan mengikuti materi pelatihan dengan baik, sehingga kualitas data di BPS tetap terpercaya dan menjadi rujukan bagi semua pihak,” kata Yomin Tofri, Sabtu (2/2).

Yomin Tofri mengatakan Susenas ini dilaksanakan serentak seluruh Indonesia. Beberapa provinsi dan kabupaten/kota yang melaksanakan Susenas pada Maret 2018 lalu telah menunjukkan peningkatan kualitas data. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui data yang dihasilkan dinyatakan zero error.

”Saya minta agar prestasi ini dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi sehingga kualitas data yang dihasilkan dari BPS semakin terpercaya,” ujarnya.

Yomin juga mengingatkan kepada petugas Susenas yang melaksanakan pelatihan agar dapat mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan jangan segan untuk bertanya kepada instruktur nasional (Innas) apabila belum memahami materi yang diberikan.

”Semoga semua peserta atau calon petugas dapat memanfaatkan waktu selama tiga hari ini untuk saling berkoordinasi mengenal satu sama lain dan menyusun rencana pelaksana lapangan, baik dari segi perkiraan tanggal pencacahan per blok sensusnya maupun perkiraan biaya untuk daerah yang sulit diakses,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPS Kotim Muhammad Guntur menambahkan, pelatihan petugas lapangan Susenas Maret 2019 ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan yang dimulai Innas pada tanggal 15-19 Januari 2019 lalu. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan petugas lapangan Susenas yang akan terbagi menjadi dua gelombang dimana dalam setiap gelombang dilaksanakan setiap tiga hari.

”Pelatihan ini ditujukan agar petugas sebagai bekal agar mereka dapat melaksanakan pengumpulan data di lapangan sesuai dengan konsep defenisi dan SOP yang telah ditetapkan,” kata Guntur.

Lebih lanjut Guntur menyampaikan, jumlah calon petugas yang akan dilatih di Kotim sebanyak 45 orang. Peserta yang mengikuti pelatihan akan dilakukan pembagian tugas yakni sebagai peserta calon pengawas lapangan yang semuanya merupakan pegawai organik BPS, pengawas lapangan cadangan, dan petugas pencacah lapangan yang merupakan mitra BPS Kotim yang telah direkrut.

“Dalam pelaksanaan pelatihan petugas lapangan Susenas Maret 2019 ini anggaran berasal dari DIPA BPS Kabupaten Kotim pada tahun anggaran 2019,” pungkasnya. (hgn/yit)