PALANGKA RAYA – Kerugian akibatkebakaran yang menghanguskan 10 rumah, 3 kafe, dan 1 barak di permukiman padat penduduk belakang Taman Tugu Soekarno, ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar. Selain harta benda yang ludes terbakar, satu unit sepeda motor ikut hangus.
”Kerugian ditaksir Rp 1,5 miliar. Laporan itu disampaikan pihak kepolisian,” kata Ketua RT 01/RW 17 Hamdani di posko pengungsian korban kebakaran, Senin (4/2).
Hamdani mengharapkan bantuan pemerintah untuk meringankan beban warga yang terkena musibah kebakaran. Pemerintah diharapkan membantu membangun rumah korban.
”Saat ini kami mengharapkan bantuan pemerintah, seperti makanan, pakaian, dan pembangunan kembali rumah yang terbakar. Bagaimanapun juga mereka sudah lama menetap,” ujar Hamdani.
Hamdani menambahkan, dari 15 Kepala Keluaraga (KK) atau 48 jiwa yang menjadi korban kebakaran, terdapat satu balita yang memerlukan bantuan ekstra, seperti susu atau tempat tidur yang nyaman.
”Sejak posko dibangun, mereka yang mengungsi di sini hanya tidur berlapis terpal. Mungkin pemerintah bisa memberikan bantauan tilam atau selimut, khusunya bagi anak-anak dan balita,” kata Hamdani.
Sementara itu, salah seorang pengungsi, Udin, mengungkapkan, sejak menempati posko, mereka hanya menggunakan tempat tidur seadanya. Selain itu, dia hanya memiliki beberapa lembar pakaian.
”Saya sebagai korban kebakaran mengharapkan uluran dan perhatian pemerintah, karena sejak saya di sini, tidur hanya menggunakan terpal dan selimut pun hanya menggunakan kain seadanya yang sempat kami amankan ketika kebakaran,” tandasnya.
Diselidiki
Kasus kebakaran tersebut telah ditangani jajaran Polres Palangka Raya. Petugas kepolisian telah melakukan olah TKP di lokasi kebakaran dan membentangkan garis polisi. Beberapa saksi telah dimintai keterangan.
Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar mengatakan, penyebab utama peristiwa itu masih dalam penyelidikan. Namun, diduga kuat karena arus pendek listrik yang memicu percikan api hingga membakar rumah dan menyebar ke bangunan lain.
”Saya pastikan tidak ada korban jiwa dan diduga memang karena arus pendek. Kami sudah lakukan olah TKP dan masih lidik,” ujar Timbul.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, Pemerintah Kota Palangka Raya sudah melakukan tindakan reaksi cepat dengan mendirikan tenda darurat dan menyalurkan bahan makanan kepada para korban. Termasuk memfasilitasi kepengurusan dokumen, berupa ijazah, sertifikat, maupun lainnya.
Fairid menuturkan, data lengkap korban kebakaran berjumlah sebanyak 48 jiwa dari 15 kepala keluarga. Bangunan yang terbakar 11 rumah dan empat kafe. Sejak malam kejadian, dia sudah menginstruksikan jajarannya mengambil langkah cepat.
Pihaknya telah memberikan bantuan berupa pelayanan kesehatan, penyaluran bahan kebutuhan pokok, baju seragam, perlengkapan lansia, maupun lainnya, termasuk pendidikan.
”Saya pastikan semua pengurusan dokumen dipermudah dan bantuan akan terus ada selama tiga hari ke depan. Termasuk nanti akan membantu pembangunan ke lokasi lainnya. Semuanya akan terus diperhatikan dan saya juga minta masyarakat waspada terhadap bahaya kebakaran,” ujar Fairid didampingi Wakil Wali Kota Umi Mastikah. (agf/daq/ign)