TAMIANG LAYANG – Penutupan akses jalan oleh dua perusahaan di Kabupaten Barito Timur (Bartim) membuat amarah warga memuncak. Ratusan warga desa kembali balas menutup jalan yang dilalui perusahaan untuk mengangkut batu bara. Akibatnya, angkutan emas hitam itu tertahan, tak bisa menuju pelabuhan.
Jalan yang ditutup perusahaan merupakan akses utama bagi warga Desa Telang Baru dan Juru Banu, Kecamatan Paju Epat. Ruas itu ditutup perusahaan PT Senamas Energindo Mineral dan PT Bangun Nusantara Jaya Makmur (BNJM) dengan cara membuat galian parit safety dan gundukan.
Dua perusahaan itu sebelumnya dideadline membuka jalan kemarin (7/2). Namun, mediasi gagal dilaksanakan, sehingga warga terpaksa kembali jalan eks Pertamina di Km 58 yang jadi urat nadi perusahaan.
”Kami tutup sampai ada keputusan,” kata Sugeng Yudianto (50), warga Telang Baru.
Warga lainnya, Hery DS menagih janji PT SEM untuk menutup parit gundukan sebagai akses warga di jalan PT BNJM. ”Sebenarnya PT BNJM bersedia menutup jika PT SEM memulai melakukan perbaikan di jalur jalan PT BNJM yang juga jadi akses warga selama ini,” ujarnya.
Kepala Desa Telang Baru, Syahminan, mengharapkan kedua perusahaan untuk membuka jalan itu dengan menutup galian parit. ”Ego kedua perusahaan membuat masyarakat sengsara. Harus melewati jalan eks Pertamina yang membahayakan serta berdebu,” katanya.
Dia menuturkan, Desa Telang Baru merupakan tempat anak-anak menuntut ilmu. Anak didik dari sejumlah desa tetangga bersekolah di SD dan SMP desa tersebut. Setiap hari anak-anak itu harus membahayakan nyawanya dengan melintasi jalan perusahaan yang dilintasi truk besar angkutan batu bara.
”Anak-anak satu minggu lebih sudah melewati jalan eks Pertamina yang sangat membahayakan itu,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Deputi PT SEM Asep S mengatakan, mediasi yang direncanakan dan dijadwalkan hari ini di Polres Bartim batal dilaksanakan. Pasalnya, kapolres ada kesibukan mendadak.
Kapolres Bartim AKBP Zulham Effendy mengatakan, mediasi rencananya kembali dijadwalkan pekan depan. ”Saya ada kegiatan mendadak di Polda. Yang pasti, warga harus menahan diri,” tegasnya. (apr/ign)