PAPANGKA RAYA – Hampir sepekan sudah korban kebakaran bertahan dalam tenda sederhana di Taman Tugu Soekarno. Fasilitas tenda sangat minim. Bahkan, belum ada dapur umum untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pengungsi.
Ketua RT 01/RW 17 Hamdani, mengatakan, selama ini banyak bantuan yang masuk dari para dermawan. Namun, karena belum ada dapur umum, banyak pengungsi yang kesulitan mengolah makanan.
”Bantuan selama ini banyak yang masuk, terutama sembako dan pakaian layak pakai. Namun, dapur umum belum dibuat. Mereka tidak bisa masak. Hanya mengharap bantuan makanan. Bahkan, sebagaian yang memiliki kerabat membawanya dan memasak di sana,” katanya, Jumat (8/2).
Dia berharap pemerintah membangun dapur umum, sehingga pengungsi yang masih bertahan bisa mengolah makanannya sediri. ”Kami berharap dibangun dapur umum, sehingga warga di sini tidak harus bengantung pada nasi bungkus. Untuk bantuan dari pemerintah sampai saat ini belum ada. Memang sebelumnya kami sudah didata, namun belum ada konfirmasi lagi,” terangnya.
Sementara itu, Nurwati, mengaku selama di posko hanya mengandalkan makanan bantuan dari dermawan dan bantuan pemerintah, sedangkan untuk mengolah sendiri tidak bisa.
”Semua barang sudah habis terbakar, jadi tidak ada lagi peralatan masak. Seandainya ada dapur umum, kami bisa mengolah makanan sendiri, tidak harus menunggu bantuan. Apalagi selama ini kami tidur hanya menggunakan terpal dan selimut. Belum ada bantuan dari pemerintah,” tandasnya. (agf/ign)