SAMPIT-Lama menanti perbaikan jalan yang tak kunjung datang, akhirnya warga sekitar Jalan Cristopel Mihing wilayah Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, inisiatif menambal sejumlah kerusakan di jalan tersebut dengan cara swadaya, Jumat (15/2) kemarin.
Penimbunan jalan berlubang itu, menggunakan material tanah urug, karena selama ini kerusakan jalan tersebut dianggap mengganggu kelancaran dan membahayakan pengguna jalan.
Sementara itu Lurah Baamang Hulu, Kasmojoyo yang turun langsung bersama warga untuk menimbun jalan berlubang tersebut mengatakan, tanah urug tersebut hasil swadaya masyarakat dari beberapa RT setempat. Menurutnya semua aktivitas warga di sekitar jalan itu terhambat karena jalan tersebut satu-satunya akses utama, dan penduduk setempat semakin bertambah padat.
”Kaya terisolasi wilayah sini karena sudah sekian tahun, dan warga sangat kesulitan melintasi jalan. Tanahnya itu hasil swadaya dari lima RT, ada juga sumbangan perorangan. Seperti orang-orang yang punya truk di daerah sini juga ikut menyumbang. Selain itu partisipasi dari luar, termasuk dari kami kelurahan,” paparnya.
Dilanjutkan Kasmojoyo, kegiatan gotong royong tersebut juga rutin dilakukan pada hari Jumat, dan pada hari kemarin, tanah urug yang digunakan untuk menutupi kerusakan jalan tersebut mencapai 30 rit. Selain itu, jalan lain yang juga jadi sasaran gotong royong, seperti pada Sabtu dan Minggu yang lalu, yakni di kawasan Walter Condrat dan Jalan Padat Karya.
Pantauan Radar Sampit, di lokasi tersebut warga yang bergotong royonbg hanya menggunakan alat sederhana untuk meratakan tanah, seperti menggunakan cangkul dan arco untuk mengangkut tanahnya.
Terpisah, Camat Baamang M Yusransyah kepada Radar Sampit mengatakan Jalan Cristopel Mihing dengan kondisi rusak seperti itu, sering tidak dapat dilewati mobil. ”Terutama di wilayah Baamang Hulu, ambulans puskesmas keliling pun terpaksa putar balik karena tidak dapat lewat. Bahkan mobil camat pun pernah amblas,” tambahnya.
Dikatakannya pula, akses jalan tersebut merupakan poros antara Baamang Tengah dan Bamaang Hulu.
Salah satu warga setempat, Irma mengatakan dirinya jarang menggunakan akses jalan tersebut karena berlubang dan berlumpur jika hujan. Dirinya lebih memilih alternatif jalan lain yang hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua.
”Jadi saya sering lewat Jalan Muchran Ali, masuk Gang Dainah, dan hanya motor saja yang bisa lewat. Memang jalan ini ( red: Jalan Cristopel Mihing) rusak parah, dan mobil sering amblas. Tetangga saya juga pernah jatuh ke lumpur,” pungkasnya. (rm-96/gus)