PALANGKA RAYA – Sebaiknya calon legislatif (Caleg), tim kampanye maupun partai yang bersangkutan memastikan alat peraga kampanye (APK) yang dipasang tidak keluar dari zona yang ditetapkan penyelenggara pemilu. Sebab, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalteng memastikan akan terus melakukan penertiban APK yang melanggar aturan, berkoordinasi dengan instansi terkait.

“Kami mendapat informasi bahwa KPU (Komisi Pemilihan Umum) sudah mengirimkan surat ke semua partai politik peserta pemilu, tentang zonasi penempatan APK yang diperbolehkan. Karena itu tidak ada alasan caleg menyebut tidak tahu zonasi penempatan APK, bila nantinya alat peraga caleg kami tertibkan,” ujar Ketua Bawaslu Kalteng Satriadi, saat berdiskusi tentang pelaksanaan pemilu dengan Manager Pemasaran Radar Sampit Tono Triyanto, di ruang kerjanya, Selasa (20/2).

Lebih jauh, mantan jurnalis ini juga mempersilahkan para caleg “menjual diri” atau mempublikasikan dirinya melalui partai masing-masing ke media massa, dengan tetap mengutamakan azas keadilan, di luar apa yang sudah difasilitasi KPU.

“Azas keadilan itu maksudnya partai memberikan porsi yang sama kepada seluruh calegnya untuk mempublikasikan diri di media massa. Untuk iklan kampanye di media massa pada 24 Maret sampai 13 April 2019. Sedangkan masa tenang akan dimulai pada 13 April hingga 16 April 2019. Silahkan saja masing-masing partai memanfaatkan masa kampanye di media massa,” paparnya.

Terkait pelaksanaan pemilu, Tono juga menyatakan harapannya kepada bawaslu agar bisa mendorong setiap caleg yang ada supaya bisa menyampaikan visi dan misinya.

“Saya berharap para caleg itu bisa memberikan alasan, kenapa sayaa harus memilih mereka. Apa visi dan misi untuk ke depannya, jika saya memberikan suara saya ke mereka. Nah ini yang belum saya dapat dari caleg yang saya temui,” pungkas Tono. (vin)