SAMPIT- Keberadaan gas liquefied petrolium gas (LPG) atau elpiji bersubsidi kerap langka di pasaran. Masyarakat pun dibuat mengeluh atas kondisi ini. Hal ini menjadi perhatian serius Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi. Dia ingin elpiji bersubsidi sesuai peruntukannya yakni untuk masyrakat tidak mampu.
Supian mengimbau agar pendistribusian dan penggunaan gas elpiji 3 kilogram tersebut benar-benar untuk masyarakat miskin. Sehingga peruntukannya sesuai dengan tujuannya. Masyarakat yang mampu pun diharapkan dapat menggunakan gas nonsubsidi.
"Masyarakat yang mampu seharusnya malu menggunakan gas elpiji 3 kilogram. Sebab peruntukannya bukan untuk mereka," jelas Supian, Jumat (1/3).
Untuk itu mulai dari pendistribusian dan penjualannya kepada masyarakat juga harus sesuai. Jangan dijual kepada orang yang kegunaannya bukan hanya untuk kebutuhan sehari- hari. Sebab elpiji bersubsudi hanya untuk rumah tangga.
"Mekanisme teknis dalam penjualan gas bersubsidi juga harus diatur, sehingga tepat sasaran, bahwa gas bersubsidi memang untuk masyarakat yang tidak mampu," ujarnya.
Pihak-pihak terkait juga diminta untuk turut mengawasinya. Sehingga gas elpiji bersubsidi ini tidak diselewengkan. Sebab jika tidak diawasi, akan sulit tepat sasaran. (dc/oes)