SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Senin, 04 Maret 2019 17:00
Sampah Medis RSUD Lamandau Membeludak
MELUBER: Tempat penampung sampah medis di RSUD Lamandau tak mampu lagi menampung sampah medis. (RIA MEKAR/RADAR PANGKALAN BUN)

NANGA BULIK – Meningkatnya kualitas pelayanan membuat jumlah pasien di RSUD Lamandau meningkat drastis. Akibatnya sampah medis pun bertambah hingga melebihi kapasitas kemampuan pengolahan limbah saat ini. Tempat penampungan sampah medis di rumah sakit pelat merah itu tak mampu lagi menampung banyaknya sampah dari tempat layanan kesehatan itu. 

Plt Direktur RSUD Lamandau Dr Jozeb HF Rumouw mengungkapkan, dalam satu hari RSUD Lamandau menghasilkan enam hingga tujuh kantong limbah medis.

“Yang bisa dibakar (dimusnahkan) hanya empat hingga lima kantong saja, sehingga masih ada sisa kantong berisi sampah yang tidak terbakar,” ujar Jozeb saat ditemui di ruang kerjanya, pekan lalu.

Limbah medis berupa sampah infeksius dan  non-infeksius. Limbah infeksius merupakan limbah yang terkena atau bersentuhan dengan tubuh pasien, misalnya jarum suntik. Sedangkan limbah non-infeksius, seperti botol dan selang infus.

”Selama ini, penanganannya masih dengan cara dibakar di dalam incenerator. Namun, seiring bertambah usia, insenerator berkurang kekuatannya. Sehingga tidak semua sampah dapat dibakar. Kantong sisa yang tidak terbakar akhirnya menumpuk hingga meluber keluar ruang penampungan pengelolaan sampah milik RS,” terangnya.

Tumpukan sampah tersebut tentu saja mengganggu pemandangan di  RSUD Lamandau. Untuk mengantisipasi luberan sampah itu, pihaknya berinisiatif membeli mesin pencacah plastik. Mesin ini akan digunakan untuk mengolah limbah medis berbahan plastik, seperti botol dan selang infus. Sedangkan penangan bahan lainnya, dengan cara dibakar.

“Hasilnya nanti berupa bijih plastik. Kemudian akan kita sterilkan,” ujarnya.

Pihaknya berharap, dengan mesin pencacah plastik ini penanganan sampah akan lebih maksimal. Karena usia incenerator yang sudah uzur membuat kemampuannya berkurang dan membutuhkan bantuan dari mesin lain untuk mengurangi sampahnya. (mex/sla)

 


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers