PALANGKA RAYA - Bupati maupun wali kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), wajib memikirkan upaya menggratiskan pasien miskin atau tidak mampu. Khususnya pasien yang belum terkaver BPJS.
Penegasan tersebut disampaikan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran saat bertandang ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya yang beberapa waktu lalu dilanda banjir. “Nah, bupati dan wali kota harus memikirkan itu (pembiayaan pasien miskin, Red),” kata Sugianto, di hadapan awak media, di sela-sela meninjau meninjau ruangan di rumah sakit yakni ruangan perawatan paru dan perawatan penyakit dalam pria, Senin (4/3).
Dalam kunjungan itu Sugianto Sabran didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kalteng Yulistra Ivo dan sejumlah kepala dinas (Kadis). Di antaranya Kadis Pekerjaan Umum (PU) Shalahuddin dan Kadis Kesehatan Suyuti Samsul, dan langsung ditemui Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Yayu Indriaty.
Ia mengingatkan pihak rumah sakit untuk tidak menolak pelayanan terhadap pasien miskin dan memberi kemudahan.
Di RSUD tersebut Sugianto Sabran juga meninjau ruang inap bayi, yakni ruangan Cempaka dan ruang Ardenia. Di sana Sabran menyempatkan diri berdiskusi dengan keluarga pasien dan memberikan bantuan sekadarnya. Sementara itu terkait penanganan banjir di rumah sakit tersebut, gubernur menyebut akan menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya.
“Banjir di rumah sakit dipicu buruknya aliran drainase. Untuk itu kita akan menggandeng pemkot untuk penanganan drainase,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait gubernur agar rumah sakit tidak menolak pasien miskin, Yayu menyebut, RSUD biasanya menerima rujukan dari daerah. Jadi biasanya kelengkapan atau data pribadi pasien sudah dilengkapi saat masuk rumah sakit milik pemerintah itu.
“Kami juga meminta kepada warga untuk melengkapi diri dengan identitas yang berlaku, misalnya kartu keluarga dan kartu tanda penduduk, untuk memudahkan pengurusan administrasi. Namun bila memang ada kendla saat berobat di rumah sakit terkait administrasi tersebut, kami akan berupaya memfasilitasi,” janji Yayu.
Dalam kunjungan itu, gubernur dan Ivo memberi bantuan sekadarnya bagi keluarga pasien usai berdialog dengan mereka. Tindakan ini memancing keharuan keluarga pasien, khususnya yang datang dari luar Palangka Raya, seperti dari Murung Raya. (vin/oes)