SAMPIT— Daerah endemis wabah Demam Berdarah Dengue (DBD), bukan hanya di dalam Kota Sampit saja, yakni Wilayah Kecamatan MB Ketapang dan Baamang. Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur (Kotim), juga menetapkapkan endemis wabah tersebut di wilayah Kecamatan Parenggean.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim, Faisal Novendra Cahyanto menjelaskan, kepadatan penduduk di wilayah ini, yang juga dikelilingi areal perkebunan sawit membuat wilayah Parenggean menjadi endemis DBD. Menurutnya, jika terjadi satu kasus DBD, maka penyebaran sangat mudah terjadi.
”Per Februari tadi, jumlah kasus DBD di kota untuk Mentawa Baru Ketapang terdapat 33 kasus, dan Baamang 24 kasus. Sedangkan daerah lainnya masih dibawah sepuluh kasus,” ujarnya,Kamis (7/3).
Sementara di Parenggean, menurutnya sudah ada tiga kasus dan satu pasien diantaranya, meninggal dunia.
”Lingkungan perusahaan perkebunan sawit di sana juga endemis, karena penduduk mereka tinggal tidak secara menyebar. Mereka berkumpul di satu titik dan jumlahnya banyak,” tambah Faisal.
Ditambahkannya, desa-desa yang dekat dengan areal perkebunan juga harus waspada, sepertihanya daerah Parenggean ini salah satunya. Sementara itu upaya yang dilakukan pihaknya, selain mengencarkan pencegahan, juga menyiagakan penanganan medis, baik di puskesmas maupun di rumah sakit pratama yang ada di Parenggean. (dc/gus)