PALANGKA RAYA - Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) mengajak seluruh masyarakat Dayak untuk memerangi hoax dan paham radikal di tanah borneo. Bahkan, MADN mengancam Dayak akan merdeka jika idelogi bangsa Indonesia, yakni Pancasila diubah.
Sekretaris Jendral (Sekjen) MADN, Yakobus Kamis meminta kepada semua Dayak dan non Dayak yang hidup di Kalimantan berperang melawan hoax. Menurutnya hoax merusak tatanan kehidupan dan persatuan serta kesatuan.
"Tidak ada nenek moyang kita mengajarkan melakukan kebohongan dan menyebar hoax. Apalagi kebohongan itu menghancurkan persaudaraan," tegasnya, saat menghadiri rapat kerja Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, kemarin.
Dia juga mengatakan, hoax yang disebarkan harus diperangi, karena ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan bangsa dengan hoax. Selain itu, paham radikalisme dan paham yang bertentangan dengan kemanusiaan juga harus ditanggalkan dari tanah Dayak.
"Ada yang menginginkan keuntungan dari hoax yang disebar. Dan Dayak harus mampu menangkal paham radikal dan paham yang bertentangan dengan kemanusiaan. Kita manusia Dayak tidak diajarakan kekerasan dan perselisihan. Semangat Huma Betang harus dijunjung tinggi oleh masyarakat Dayak," imbuhnya.
Yakobus juga mengingatkan masyarakat Dayak untuk memantapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya Pancasila telah disepakati pendiri bangsa sebagai ideologi bangsa.
”Kalau ada yang merubah ideelogi maka Dayak merdeka. Ini sudah saya sampaikan kepada pemerintah pusat. Karena kita ingin ideologi bangsa ini tetap Pancasila," tegasnya.
"Semua perbedaan ada di Indonesia, dari warna kulit, agama, suku, dan golongan. Namun, semua bersatu dalam bingkai NKRI dengan ideologi Pancasila. Mari kita pertahankan ini sebagai warisan pendiri bangsa," pungkas Yakobus.(arj/gus)