PANGKALAN BUN – Masalah asmara diduga menjadi pemicu kenekatan EN (17) untuk mengkahiri hidupnya. Pelajar salah satu SMK di Pangkalan Bun ini meregang nyawa dengan gantung diri. Di mata guru dan teman sekolahnya EN dikenal sebagai anak yang pendiam dan penurut.
“Sebenarnya dengar berita duka itu kaget sekaligus tidak percaya apa yang dilakukan oleh EN sampai mengakhiri hidup dengan cara seperti itu (gantung diri),” kata Novan Harviansyah, Wakil Kepala SMK tempat EN menimba ilm, Senin (11/3).
Meski dikenal sebagai anak pendiam, namun setiap mendapat tugas, EN selalu mengerjakannya dengan baik. “Kalau dikasih tahu, anaknya cepat tanggap. Semua tugas praktik juga bagus. Intinya murid kami ini sebagai anak penurut, tidak pernah melawan guru,” ujarnya.
Novan melanjutkan, Kamis (7/3) merupakan waktu terakhirnya bertemu dan berinteraksi dengan EN. Pada saat itu dirinya sedang razia terhadap pelajar yang rambutnya gondrong.
“Kebetulan pelajar kelas II ini habis magang. Baru masuk satu minggu, banyak yang rambutnya gondrong dan saya potong. Termasuk EN juga kena,” katanya.
Terlepas dari itu, pihak sekolah menduga EN mengakhiri hidup tentu ada masalah yang dihadapi. Hanya karena sikapnya yang tertutup diduga membuatnya semakin tertekan.
“Apa masalahnya kami juga tidak tahu. Mungkin ada masalah dengan keluarga juga tidak tahu. Atau masalah percintaan juga bisa saja,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Novan, berdasarkan informasi dari teman-teman sepermainannya bahwa malam sebelum kejadian EN masih sempat berkumpul sama mereka. Saat itu diketahui EN terlihat sudah pucat. “Saat kumpul bersama teman-temannya itu EN bilang bahwa dirinya tidak mau membebani orang tuanya. Namun temannya mengabaikan omongan tersebut,” ceritanya.
Sementara itu dugaan untuk masalah finansial, pihak sekolah juga tidak berani memastikan karena orang tua EN terlihat cukup mampu. Orang tuanya juga mempunyai pekerjaan yang bagus di perusahaan sawit. Termasuk saat datang ke sekolah juga membawa mobil.
“Kita tidak tahu apa masalah yang dihadapi anak satu ini. Tapi jika masalah ekonomi, saya rasa tidak. Tapi kita semua tidak tahu, yang jelas EN kami kenal sebagai anak yang pendiam dan penurut,” bebernya.
Terpisah Kasat Reskrim Polres Kobar AKP Tri Wibowo mengatakan, hasil penyelidikan dan keterangan dari saksi diketahui bahwa korban EN ini memiliki masalah asmara dengan pacarnya. Sehingga kuat dugaan bahwa masalah itulah yang menjadi pemicu aksi bunuh diri tersebut.
“Setelah ditelusuri, penyebabnya ada unsur cemburu dan EN ini putus cinta sama pacarnya. Hal itulah yang diduga menjadi pemicu kejadian tersebut,” kata Tri Wibowo. (rin/sla)