PALANGKA RAYA – Menjelang pemilihan umum (pemilu), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng bersama TNI-Polri melaksanakan Apel Gelar Pasukan TNI/Polri dan komponen bangsa lainnya di halaman Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (22/3). Dalam kegiatan itu, ditegaskan bahwa perusuh pemilu akan ditindak tegas.
Kapolda Kalteng Anang Revandoko memgatakan, TNI-Polri serta elemen masyarakat siap bersinergi dalam mengankan pemilu. Dengan demikian, pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan lancar, aman, dan tertib.
”Hari ini kami telah melaksanakan apel gelar pasukan dari TNI-Polri, pemerintah, dan ormas, baik itu Banser, Kokam, dan ormas lainnya. Ini kami lakukan dalam rangka mempersiapkan pasukan menghadapi pemilu," tegasnya.
Polda Kalteng dalam pengamanan pemilu, lanjutnya, akan menerjunkan 2/3 dari total kekuatan Polda Kalteng. Selain itu, juga akan dibantu TNI dalam pengamanan.
”TNI-Polri institusi yang bertanggung jawab langsung terhadap pengamanan jalannya Pemilu 2019. Jika menemukan kerawanan dan hambatan, harus diambil tindakan tegas sesuai prosedur tetap dan aturan hukum. Tidak ada toleransi sekecil apa pun bagi pihak-pihak yang akan mengganggu jalannya pemilu," tegasnya.
Sementara itu, Dandrem 102 Panju Panjung Kolonel Syaiful Rizal mengatakan, TNI akan membantu Polri dalam pengamanan Pemilu 2019. Di Kalteng, personel yang akan diperbantukan sekitar 1.867 orang.
”Personil ini kami ambil dari satuan yang ada di Kalteng. Ini nanti akan kami perbantukan dalam pengamanan pemilu. Sesuai arahan panglima TNI dan Pangdam, pemilu harus berjalan aman, damai, dan lancar. Apabila ada yang ingin merusak jalannya pemilu, akan ditindak tegas," katanya. (arj/ign)