KUALA KURUN – Wijiono (37) mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di Mes Divisi VI, Barak B39 Kebun Jalemo di PT Agro Lestari Sentosa (ALS), Desa Hujung Pata, Kecamatan Rungan Barat, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kamis (28/3) pukul 06.30 WIB. Buruh sawit ini diduga tidak tahan terhadap tekanan ekonomi.
”Dugaan sementara, korban nekad mengakhiri hidupnya karena terhimpit masalah ekonomi,” ucap Kapolres Gumas AKBP Yudi Yuliadin melalui Kapolsek Rungan Iptu Sugeng Purwanto kepada Radar Sampit, Kamis (28/3) malam.
Saat itu, istri korban Turniasih (35) pulang ke mes untuk mengambil peralatan kerja. Dirinya terkejut ketika melihat suami sudah tergantung di dalam kamar mandi.
”Istrinya pulang usai melaksanakan apel lingkaran pagi di Kantor Divisi VI. Saat ke kamar mandi, dia melihat suaminya sudah dalam keadaan tergantung, dengan leher terikat tali yang digantung ke kayu di bawah atap,” tutur Sugeng.
Melihat hal ini, istri korban langsung berteriak dan memberitahu tetangga sekitar, dan mereka pun langsung menghubungi pihak Polsek Rungan. Dari hasil olah TKP, diamankan barang bukti berupa pakaian yang dipakai korban, dan seutas tali yang di duga digunakan untuk gantung diri.
”Kami juga sudah memeriksa sejumlah saksi, yakni Susman (31) yang merupakan tetangga korban, dan istri korban Turniasih (35),” ujarnya.
Untuk saat ini, dari pihak keluarga korban belum bisa dimintai keterangan lebih jauh, karena masih shock atas kejadian tersebut. Mereka pun menerima dengan ikhlas kejadian ini, dan telah membuat surat pernyataan tidak akan menuntut secara hukum.
”Beberapa saat setelah kejadian, jasad korban langsung kita bawa ke Puskesmas Tumbang Jutuh untuk dilakukan visum et repertum,” pungkasnya. (arm/yit)