PALANGKA RAYA – Kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah di Jalan Riau, Gang Rindang Banua, Kompleks Pontun, Kota Palangka Raya, Sabtu (30/3) dini hari, masih dalam penyelidikan kepolisian. Belum diketahui penyebab musibah tersebut. Ditaksir kerugian mencapai tiga miliar rupiah.
Sampai hari Minggu (31/3), tercatat 89 bangunan terbakar dan 275 jiwa atau 77 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Tidak ada korban jiwa, namun para korban kebakaran kebanyakan menderita hipertensi, maag dan sakit kepala.
Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar secara singkat menekankan bahwa masih melakukan penyelidikan atas pertiwa tersebut. ”Masih dilakukan penyelidikan dan belum diketahui penyebab kebakaran,” tuturnya.
Kooordinator Pemadam Posko Bantuan Kebakaran Sirajudinnor mengatakan, saat ini paling dibutuhkan korban kebakaran yakni pakain, makanan, sembako, selimut dan tempat tidur.
”Bantuan dana Rp 7,5 juta, sembako, pakaian dan lainnya. Namun paling dibutuhkan adalah tilam, pakaian dan selimut. Kami berharap hal itu bisa diutamakan. Juga termasuk pakaian sekolah bagi anak-anak,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dinas Sosial Provinsi Fatrudin Noor memastikan bahwa pemerintah telah mempersiapakan bantuan untuk para korban dan membuka dapur darurat.
Koordinator Posko Kesehatan Feriatno mengatakan, rata-rata korban kebakaran mengalami hipertensi, sakit kepala, dan maag. ”Itu akibat gangguan psikologis karena kebakaran tersebut, tetapi tidak ada yang sampai dirujuk ke puskesmas,” ujarnya kepada Radar Sampit.
Dia menambahkan posko kesehatan dibuka selama tiga hari dan dijaga hingga pukul 17.00 WIB. “Kita buka tiga hari dan jika sesuai pemeriksaan dirrujuk maka kami akan sarankan ke UGD puskesmas pahandut yang buka 24 jam. Pokoknya stok obat aman,” pungkasnya. (daq/yit)