SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 11 April 2019 15:29
Juragan Beras Oplosan Bakal Diciduk

Tolak Panggilan, Polisi Ancam Jemput Paksa

BERAS OPLOSAN : Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel SIK beserta anggotanya memeriksa gudang beras oplosan di Jalan Manggis II, Sampit, Senin (1/4) lalu.(Dok. FAHRY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kepolisian Resort (Polres Kotim) terus lakukan penyelidikan kasus kecurangan distributor beras di Jalan Manggis II Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit.

Kasatreskrim Polres Kotim AKP Wiwin Junianto Supriyadi mengatakan, pihaknya melayangkan surat pemanggilan terhadap pemilik gudang beras oplosan, namun yang bersangkutan tak kunjung datang untuk dilakukan pemeriksaan.

”Bila pemanggilan pertama dan kedua belum juga datang, kami akan melakukan upaya penjemputan paksa kepada pimpinan CV Maju Jaya Bersama,” ucap Wiwin, Rabu (10/4) kemarin.

Ia menyebutkan, satu tahun terakhir, CV Maju Jaya Bersama diduga telah mengedarkan beras oplosan ke sejumlah wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Katingan.

Kata Wiwin, barang bukti beras oplosan mereka temukan di Samuda, Kotabesi dan Pelantaran hingga Katingan. “Barang bukti (beras) serta uang hasil penjualan sudah kami amankan,” bebernya.

CV Maju Jaya Bersama mencampur beras kualitas rendah (beras manir atau beras pecah) dengan beras kualitas premium.Selain mencampur beras, tersangka juga memperbaiki beras-beras yang sudah rusak tersebut menggunakan bahan kimia beracun (Insektisida), sehingga kutu-kutu di beras mati dan beras seakan terlihat bagus (baik).

Modus operandi pengoplosan yakni kemasan beras polos tanpa mereka sebanyak 50 persen dicampur dengan beras merek Ramos sebanyak 50 persen untuk dikemas pada karung beras berbagai merek (Ikan Lele Super dan Olympic) berbagai ukurang 5 Kg, 10 Kg, dan 25 Kg.

Wiwin menambahkan, sampai saat ini pihaknya baru menetapkan satu orang tersangka berinisial RD (44), perannya sebagai pengawas kegiatan di dalam gudang beras tersebut.

”Kami sudah periksa delapan orang saksi,” sebutnya.

Dalam kasus ini, tersangka RD dijerat dengan Pasal 62 Jo Pasal 8 UU Huruf F UU RI Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan Pasal 139 Jo Pasal 84 Ayat 1 UU Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. (sir/fm)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers