PALANGKA RAYA – Untuk menjaga ketersedian stok atau pasokan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok di Kalimantan Tengah (Kalteng), Pemerintah Provinsi Kalteng melakukan koordinasi untuk menjaga inflasi menghadapi bulan puasa dan Ramadan.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Asisten II Nurul Edy mengatakan, pada Maret 2019, Kalteng mengalami deflasi 0,02 persen, sedikit meningkat dari Februari 2019 yang mengalami deflasi 0,18 persen. Dalam skala nasional, inflasi Maret berada pada posisi 0,11 persen.
Menurutnya, pemerintah kabupetan dan kota terus melakukan pemantauan dan koordinasi dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga. Sebab, sumber pasokan atau barang kebutuhan pokok sebagian berasal dari luar daerah.
”Kepada pemerintah daerah agar memantau stok barang dengan memperhatikan distribusi antardaerah, sehingga menjelang puasa dan pelaksanaan Ramadan tidak mengalami kelangkaan barang kebutuhan pokok yang akan mengakibatkan kenaikan harga,” ujarnya.
Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan ini mengingatkan agar mengaktifkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam mengendalikan stabilitas harga. Hal itu supaya daya beli atau konsumsi masyarakat dapat dijangkau.
”TPID itu sangat berperan untuk memantau kondisi harga di lapangan dan tetap berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) se-kabupaten/kota dalam melakukan evaluasi,” katanya.
Sebagai SOPD terkait, lanjutnya, Disperindag dan instansi lainnya juga berencana mengaktifkan kembali pasar murah yang setiap tahun diselenggarakan di masyarakat. (rm-99/ign)