PANGKALAN BUN – Kebutuhan telur ayam di Kabupaten Kobar terus mengalami peningkatan. Namun belum mencukupinya pasokan dari peternak lokal, memaksa para pedagang untuk mendatangkan telur dari pulau Jawa yang berpotensi menimbulkan fluktuasi harga.
Menyikapi hal itu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) mendorong optimalisasi usaha peternakan ayam petelur.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengungkapkan, salah satu upaya dalam pemenuhan kebutuhan telur yang saat ini sedang dilakukan adalah mendorong pelaku usaha peternakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan penambahan populasi layer (ayam petelur) di kandang.
”Hal ini penting mengingat kebutuhan telur di wilayah Kobar khususnya Pangkalan Bun sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah seperti Blitar, Tulungagung, Malang dan sekitarnya,” ujarnya, Jumat (19/4).
Upaya strategis lainnya yang telah dilakukan oleh Dinas PKH adalah dengan membentuk Asosiasi Peternak Ayam Petelur guna mempermudah proses pendampingan penerapan Good Farming Practices (GFP) ayam petelur dengan tujuan efisiensi dan produktifitas usaha.
”Saat ini dinas PKH juga sedang mendorong upaya fasilitasi promosi pemasaran satu pintu khususnya dengan memanfaatkan Marketplace. Upaya lain yang sedang dikerjakan ialah meningkatkan akses peternak terhadap permodalan dari perbankan,” ungkap Nurhidayah, saat mengunjungi lokasi peternakan ayam petelur di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan.
Menurutnya peternakan ayam petelur merupakan sub sektor yang memberikan peranan besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani dan berbagai keperluan industri.
”Saya ingin melihat sejauh mana perkembangan peternakan ayam petelur di Kobar ini sekaligus mendapatkan masukan langsung dari para pelaku usaha ini,” terangnya.
Telur ayam merupakan salah satu bahan pangan yang mengandung protein hewani yang cukup tinggi yaitu sebesar 13-14 persen. Dari data yang dimiliki Dinas PKH Kobar, konsumsi telur secara umum (tingkat konsumsi telur ayam, itik, puyuh) di Kotawaringin Barat sebagian besar dipenuhi dari telur ayam ras (91,82 persen).
Diinformasikan, populasi ayam petelur yang saat ini berada di wilayah Pangkalan Bun berasal dari 22 peternak, baik itu usaha peternakan perseorangan/mandiri maupun pelaku usaha komanditer termasuk BUMDes.
Saat ini populasi penduduk Kobar cukup padat, bila diasumsikan setiap warga mengkonsumsi 1 butir telur perhari, maka produksi telur belum sebanding dengan jumlah kebutuhannya. (sam/sla)