SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 01 Februari 2016 13:22
Ini Senjata Pamungkas SOHIB Pertahankan Kemenangan
SIAPKAN SENJATA PAMUNGKAS: Tim SOHIB saat memberi keterangan pada wartawan terkait langkah pasangan nomor urut satu tersebut menyikapi dinamika politik dalam Pilgub Kalteng, Minggu (31/1). (FOTO: YUSHO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT - Pasangan Sugianto Sabran-Habib Said Ismail (SOHIB) tak tinggal diam terhadap gerakan yang dilakukan tim WIBAWA. Tim pasangan nomor urut 1 itu mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan gugatan sengketa pilgub ke Mahkamah Konstitusi. Bahkan, tim SOHIB mengklaim memiliki senjata pamungkas untuk menumbangkan WIBAWA.

Sekretaris tim pemenangan SOHIB Ade Supriady mengatakan, pelanggaran dalam Pilgub Kalteng terjadi merata hampir di semua kabupaten atau kota. Wilayah yang dinilai paling banyak dugaan pelanggaran, yakni Kotawaringin Timur, Gunung Mas, Katingan, dan Palangka Raya.

Bentuknya bervariasi, mulai selebaran, kampanye hitam, politik uang, dan termasuk intervensi oleh aparat pemerintah setempat pada penyelenggara pemilu. ”Data-datanya kita sudah punya. Ada bukti berupa foto dan video yang akan menguatkannya juga sudah lengkap dan sekarang bukti tersebut dipegang tim hukum SOHIB. Bukti ini akan kami gunakan apabila betul-betul diperlukan. Intinya, kami tidak mau mengeluarkannya kalau belum waktunya,” jelasnya, Minggu (31/1).

Koordinator Gugus Pemenangan WIBAWA Dedi Sitorus mengatakan, pihaknya mengumpulkan berbagai bukti kecurangan yang terjadi secara sistematis dan masif, serta diduga melibatkan penyelenggara pemilu di tingkat daerah, yakni PPS, PPK, hingga KPU.

”Banyak kejanggalan dari formulir C1 yang ditampilkan KPU Kalteng. Banyak ketidakberesan di situ,” kata Dedi, Minggu (31/1).

Menurut Dedi, apabila menggunakan data real count yang dirilis KPU sebagai dasar kemenangan, tentu tidak sinkron dan banyak pengelembungan suara. ”Kita menganggap ada banyak kebusukan yang tak tanggung-tanggung dan dipertontonkan dalam pilkada ini,” katanya.

Dedi menilai, terjadi sandiwara dalam Pilgub Kalteng yang menggunakan berbagai praktik kecurangan, terutama politik uang. ”Ini sudah tidak baik dalam pembelajaran demokrasi di Kalteng,” tegasnya.

Dugaan kecurangan lainnya, lanjut Dedi, yakni adanya mobilisasi pemilih dari perkebunan ke tempat pemungutan suara (TPS) yang menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di luar domisili Kalteng. Kemudian, terdapat kertas suara yang habis terpakai, tetapi data pemilihnya tidak sesuai. ”Itu hanya sebagai kecil. Masih banyak kecurangan lain,” terangnya. (tha/ign)

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers