SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 04 Mei 2019 17:30
Kebakaran Kantor Dinsos, Warga Ramai-Ramai Merekam

Awalnya Dikira Awan, Berkas Penting Ikut Ludes

GEGER: Kobaran api yang menghanguskan gedung kantor Dinas Sosial Kotim tadi malam menyedot perhatian warga.(HERU PRAYITNO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Amukan api yang melahap kantor Dinas Sosial Kotim tadi malam (3/5), seketika jadi viral. Foto dan rekaman video jilatan si jago merah itu beredar luas di media sosial hanya dalam hitungan menit setelah api mengamuk.

Kejadian itu memang menyedot perhatian warga. Menggunakan kamera ponselnya, mereka seolah berlomba jadi pemberi kabar paling pertama di jagat maya. Dibanding orang yang ikut membantu pemadaman atau mengangkut barang, lebih banyak warga yang hanya jadi penonton ketika api melalap bangunan negara itu.

Belum diketahui penyebab kebakaran.  Namun, diduga api berawal dari salah satu ruangan yang jadi gudang berkas/arsip kantor.

Hasan, petugas kebersihan di kantor yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Km 6,7 itu, kejadian bermula sekitar  pukul 20.30 WIB. Saat itu, Erwin, anak yang tengah menjalani masa rehabilitasi di Dinsos Kotim berteriak. Dia berusaha mencari air dan mendatangi kediamannya di lokasi itu.

”Saat kejadian itu saya sedang makan. Erwin teriak-teriak ada api. Dari situ saya meninggalkan makanan dan bergegas mencari kunci untuk membuka semua pintu kantor,” kata Hasan.

Awalnya Hasan mengira gumpalan asap kebakaran tersebut hanya awan. Dia lalu sadar gumpalan asap itu berasal dari kobaran api yang terus menjalar ke seluruh bangunan kantor berkonstruksi beton-kayu itu.

”Saya kira itu hanya awan saja. Tidak ada kepikiran kalau itu kebakaran. Saat saya membuka pintu, kobaran api semakin meluas,” ujarnya.

Rutiyem (50), istri Hasan, terlihat syok dengan kejadian itu. Matanya nampak berkaca-kaca saat menyebut nama suaminya. Pasalnya, setelah menyelamatkan diri, keluar dari kantor Dinsos Kotim, wanita tersebut  dibantu dua pemuda dan belum betemu suaminya.

”Saya jalan keluar pelan-pelan. Susah jalan. Kaki sakit, sampai digotong anak muda dua orang,” katanya.

Dia mengaku sudah sejak 2018 tinggal bersama suaminya di kawasan itu. Hasan bekerja sebagai petugas kebersihan. Rumah mereka berada di belakang kantor tersebut sekitar 60 meter. 

Khawatir kebakaran merembet ke rumahnya, Rutiyem sempat mematikan listrik. Terakhir dia melihat suaminya mengeluarkan barang. ”Enggak tahu bawa apa suami saya, entah TV atau apa. Saya lihat keluar api sudah besar di gudang ruang arsip itu,” katanya.

Rutiyem yang sudah 1,5 tahun menderita sakit di bagian dada itu mengaku syok sehingga tak sanggup berjalan. Dia hanya bisa terduduk menunggu hingga sekitar pukul 22.40 WIB Hasan datang menemuinya.

Nabila, warga sekitar mengatakan, dia sempat mendengar orang membunyikan tiang listrik sekitar pukul 21.00 WIB. Dia pikir hal itu hanya untuk pemberitahuan waktu. ”Ternyata saya lihat sudah kebakaran besar,” ucapnya.

Nabila sempat menghubungi pemadam kebakaran melaporkan kejadian itu, karena saat itu belum ada mobil pemadam yang tiba di lokasi.

Pantauan Radar Sampit, petugas pemadam berusaha memadamkan kobaran api yang melahap seluruh bangunan depan Dinsos Kotim. Api baru bisa dipadamkan selama sekitar 2 jam setelah kejadian.

Bangunan yang berada di bagian depan, yakni ruangan kadis, bendahara, ruang tata usaha, sekretaris, rehabilitasi, dan gudang arsip hangus. Musala serta  ruang staf lainnya berhasil diselamatkan dan tidak ikut terbakar.

Kepala Dinsos Rusmiati saat dihubungi mengaku tidak berada di lokasi kejadian karena sedang dinas di luar kota. ”Belum tahu penyebab kejadiannya karena saya sedang di luar kota dan tidak memantau secara langsung,” ujarnya.

Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kotim Sudiarto juga mengaku belum mengetahui penyebab pasti kebakaran.

Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Dinsos Kotim Anik Sukarelawati yang saat itu di lokasi kejadian, terlihatsyok. Pasalnya, ruangan miliknya juga ludes tanpa sisa.

”Bagaimana ini? Semua berkas-berkas penting dan laptop di sana?” kata Anik sambil menangis.

Berulang kali dia mengucapkan hal yang sama, seakan tidak percaya dengan kejadian yang menimpa kantornya itu. Wanita itu bahkan sempat nekat ingin masuk ke ruangannya dengan harapan ada yang bisa diselamatkan. Namun, rekannya yang lain langsung menahannya.

”Minta tolong pak. Berkas penting saya ada di dalam laci dan laptop biasa digunakan untuk bekerja juga ada di dalam ruangan,” katanya.

Kepala Damkar Kotim Rihel mengatakan, pihaknya menurunkan dua unit mobil pemadam kebakaran dan beberapa personel. ”Saat dapat informasi, saya langsung menugaskan personel damkar menurunkan dua unit pemadam kebakaran menuju lokasi kejadian,” ujarnya. (hgn/yn/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers