PALANGKARAYA – Kenaikan debit air akibat luapan Sungai Kahayan dan Sungai Rungan kini semakin mengkuatirkan. Kekhawatiran tersebut semakin dirasakan warga di Kelurahan Petuk Katimpun Kota Palangkaraya. Apalagi sebelumnya sejumlah rumah telah digenai air. Saat ini diperkirakan sebanyak 90 rumah, sarana umum berupa masjid, Polkesdes hingga sekolahan terancam kebanjiran.
Tak hanya di lokasi tersebut, berdasarkan pemantauan di beberapa titik sudah tergenang, seperti di ruas Jalan Pelatuk,Mendawai .Bahkan di kawasan Pahandut Seberang dan Pontun, air sudah terlihat semakin meninggi mendekati permukiman masyarakat. Diperkirakan debit air akan semakin meningkat.
Kapolres Palangkaraya AKBP Timbul RK Siregar mengatakan berdasarkan laporan personel di lapangan bahwa di kawasan Kelurahan Petuk Ketimpun sudah dilakukan siaga banjir, terlebih peningkatan debit air semakin meninggi.
”Ya benar, kawasan tersebut siaga banjir dan sudah ada personel bersiaga di sana. Diperkirakan puluhan rumah dan lainnya bersiaga banjir,”ujarnya, Minggu (5/5).
Timbul menambahkan pihaknya sudah melakukan pemantauan di beberapa titik rawan banjir.Jajarannya juga sudah siap siaga untuk membantu evakuasi maupun hal lain sebagai langkah nyata membantu masyarakat yang terdampak.
”Kita siaga untuk hal itu dan perlengkapan evakuasi disiagakan, saya harap semuanya berperan aktif, ”pungkasnya.
Sementara itu, Bhabinkamtimas Kelurahan Petuk Katimpun Aiptu Ade Maulana menambahkan sesuai intruksi bahwa dirinya melakukan pemantauan 1 kali 24 jam sebagai antisipasi hal-hal tak diinginkan.
Ade menerangkan berdasarkan pemantauan bahwa dari kawasan Petuk Ketimpun menuju ke RT 01 dan RT 02, terlihat jembatan box pertama air setelah kantor kelurahan air sudah mulai mengenangi. Selain itu sebagian jalan menuju ke kampung dengan tinggi air dari badan jalan sekitar 15 sentimeter.
Kemudian saat sampai di RT 01 dan RT 02 untuk tinggi muka air dari lantai rumah warga, masjid, sarana umum dan jalan Titian sekitar 30 sentimeter, sehingga berharap seluruh warga meningkatkan kewaspadaan dan lebih berhati-hati.
“Saya sudah imbau agar warga menjaga balitanya, jangan sampai ada korban jiwa karena kelalaian orang tua. Beruntungnya siswa SD sedang libur awal puasa dan kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.”pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang warga di kawasan Pontun, Masdi mengatakan bahwa sudah beberapa hari air dari Sungai Kahayan meluap.Namun belum ada menggenai rumah warga, tetapi tetap berharap pemerintah melakukan pemantauan hingga tidak ada korban dari masyarakat setempat.
”Tiga hari ini sudah naik terus debit airnya,tapi belum ada kebanjiran.”pungkasnya.(daq/oes)