SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 08 Mei 2019 18:05
Kalteng Calon Ibu Kota: Lingkungan Rusak, Masih Rawan Bencana

Kunjungi Kalteng, Presiden Tinjau Lokasi Calon Ibu Kota

KUNKER: Presiden Joko Widodo mengunjungi Palangka Raya sekaligus meninjau sejumlah lokasi yang ditawarkan sebagai pusat ibu kota negara, Selasa (7/5).(YUSHO/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Keinginan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng agar Bumi Tambun Bungai ditunjuk jadi ibu kota baru pengganti Jakarta bakal menemui jalan terjal. Pasalnya, lingkungan di Kalteng sebagian sudah rusak dan membuatnya jadi rawan bencana. Indikasi itu terlihat dari bencana banjir yang terjadi setiap tahun.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Kalteng (Walhi) Kalteng Dimas Hartono mengatakan, apabila Kalteng ditunjuk sebagai ibu kota, perencanaannya harus benar-benar matang. Dampaknya terhadap lingkungan harus dikaji dengan teliti. Jangan sampai hal itu justru menambah masalah baru.

”Kalau tidak layak dari segi yuridis dan lainnya, bahkan malah menimbulkan persoalan baru buat apa? Kami menginginkan proses perencanaan secara matang. Ada proses kontrolisasi, kajian, dan pemerintah juga harus memperbaiki lingkungan yang saat ini sudah rusak,” kata Dimas, Selasa (7/5).

Dimas menuturkan, perpindahan ibu kota bakal ada dampak bagi lingkungan. Selain itu, dampak sosialnya juga akan ada. Pasalnya, akan ada banyak orang yang berdatangan ke Bumi Tambun Bungai.

Menurut Dimas, kondisi wilayah yang sudah rusak, pemerintah daerah harus mampu memperbaikinya semaksimal mungkin. Jangan sampai setelah pemerintahan pindah ke Kalteng, pemerintah justru lepas tangan.

”Jangan sampai begini masalah lingkungan belakangan dipikirkan. Jangan seperti itu. Apalagi saat ini Kalteng kerap terjadi banjir dan kebakaran hutan. Pokoknya jangan sampai hanya euforia. Kalau hanya datang dipindahkan di Kalteng hanya menambah persoalan baru, ya percuma,” katanya.

Catatan Radar Sampit, tiga wilayah yang disiapkan sebagai calon ibu kota di Kalteng, yakni Palangka Raya, Gunung Mas, dan Katingan, sebagian kawasannya selalu dilanda banjir ketika curah hujan tinggi. Bahkan, Palangka Raya belum menemukan solusi jitu menangani banjir dadakan yang kerap terjadi.

Banjir tersebut disinyalir karena pembukaan hutan secara besar-besaran untuk ekspansi perkebunan kelapa sawit. Daerah tangkapan dan resapan air berkurang, sehingga air membanjiri permukiman warga.

Kunjungan Presiden

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal itu sebagai tindak lanjut keseriusannya mengenai keinginannya memindahkan ibu kota negara ke luar Pulau Jawa, Selasa (7/5).

Presiden dijadwalkan akan meninjau sejumlah lokasi yang ditawarkan Pemprov Kalteng sebagai alternatif rencana pemindahan ibu kota atau yang lebih dikenal dengan sebutan segi tiga emas, yakni Kabupaten Gunung Mas, Katingan, dan Kota Palangka Raya.

Terkait rencana pemindahan ibu kota tersebut, tiga kepala daerah yang wilayahnya bakal dijadikan lokasi pemerintahan baru, memastikan kesiapannya. Khususnya dari sisi lokasi lahan yang bakal digunakan.

Bupati Gunung Mas Arton S Dohong menegaskan, siap apabila pemerintah pusat menunjuk daerahnya sebagai bagian dari wilayah ibu kota baru. Bahkan, pemkab juga siap ikut memfasilitasi, mulai dari awal sampai bergeraknya pembangunan.

”Memang kami belum tahu persis lokasinya, tapi kalau itu wilayah segitiga, maka berada di wilayah Kecamatan Manuhing dan Manuhing Raya. Namun, secara keseluruhan kami siap untuk wilayahnya,” kata Arton.

Mengenai luas lahan di wilayah tersebut, Arton menegaskan, masih sangat luas. Bahkan, jika diperlukan 200 ribu hektare untuk keperluan pembangunan wilayah ibu kota negara, lahan di dua kecamatan itu masih mampu.

”Infrastruktur jalan menuju ke tempat itu ada jalan nasional dan jalan provinsi. Memang untuk lahan ada Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan ada juga yang Area Penggunaan Lain (APL). Tapi kan secara keseluruhan kami belum tahu lokasi pastinya,” ucapnya.

Bupati Katingan Sakariyas menyatakan keseriusan pihaknya dengan mempersiapkan lahan seluas sekitar 112 ribu hektare yang lokasinya berada di sekitar Pendahara, Kecamatan Tewang Sangalang Garing.

”Pemerintah serius menanggapi ini, karena memang ini rencana besar. Bahkan, kalau bicara lahan, itu semua sudah siap. Infrastruktur di sana juga sudah cukup bagus. Intinya, kami ikut memacu keinginan Presiden kalau memang ditunjuk,” tegasnya.

Pemkab Katingan telah melakukan berbagai persiapan perihal kunjungan Presiden meninjau lokasi yang menjadi bagian segitiga emas. Apabila Katingan ditunjuk sebagai lokasi ibu kota negara, pemerintah sudah siap dari berbagai bidang untuk mendukung rencana tersebut.

”Ini kan dampaknya bagus untuk pembangunan. Pemerintah menyambut baik rencana Presiden,” katanya.

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, pihaknya akan mengikuti segala kebijakan yang dibuat pemerintah pusat, khususnya mengenai pemindahan ibu kota. Mengenai lokasi, wilayah di Palangka Raya yang masuk segitiga emas berada di Kecamantan Rakumpit.

”Memang kalau lokasinya di segitiga emas itu, titik pusat dan tengahnya ada di Gunung Mas. Meski begitu, Pemkot siap dari sisi lahan dan lokasi yang nantinya diperlukan,” ujarnya.

Sementara itu, kedatangan Presiden Joko Widodo mendapat pengawalan super ketat dari aparat TNI dan Polri. Sebanyak sebanyak 2.221 personel gabungan dari Polda, Polres, dan TNI disiagakan. Termasuk berbagai kendaraan taktis.

Rencananya Jokowi berada di Kalteng selama dua hari dengan melakukan kunjungan kerja di Palangka Raya dan Pulang Pisau. Di Pulpis Jokowi akan meresmikan pabrik sengon. Sedangkan di Palangka Raya melihat kondisi maupun peta lahan yang sudah disiapkan Pemprov Kalteng untuk ibu kota negara.

Kapolda Kalteng Irjend Pol Anang Revandoko melalui Kabid Humas Kombes Pol Anang Revandoko mengatakan, pengamanan dilakukan empat ring. Polisi mengamankan di ring tiga dan empat, ring dua oleh TNI, dan ring satu oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).

Terpisah, Kapolres Pulpis AKBP Siswo Yuwono mengatakan, pengamanan dilakukan pihaknya bersama Polda Kalteng, Korem 102/Pjg, dan Dandim 1011/Klk. Ratusan personel aparat akan berjaga di beberapa titik.

”Untuk personel yang dikerahkan sebanyak 350 sampai 400 personel, terdiri dari TNI 250 personel dan polisi 100 personel," ujarnya.

Informasi yang diterima Radar Sampit, Presiden Jokowi menginap di salah satu hotel berbintang di Palangka Raya. Malam harinya menuju Masjid Darussalam. Selanjutnya, pada Rabu (8/5) direncanakan menuju Bandara Tjilik Riwut menuju Pulpis menggunakan helikopter.

Dari Pulpis Presiden melanjutkan kunjungan ke Katingan menggunakan helikopter yang sama. Di kabupaten tersebut, Presiden akan meninjau lokasi melalui darat, lalu menuju Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya kembali ke Jakarta. (daq/sho/der/rm-100/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers